Liputan6.com, Jakarta Rencana aksi damai 11 Februari 2017 atau aksi 112 dinilai tidak akan mengganggu aktivitas bisnis di Jakarta, khususnya untuk pusat belanja atau mal. Meski aksi tersebut berlangsung pada Sabtu, kegiatan dan operasional mal dipastikan normal‎.
Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DKI Jakarta Ellen Hidayat mengakui, setiap akhir pekan jumlah kunjungan ke mal biasanya naik signifikan dibandingkan hari normal. Tetapi jika aksi 112 ini dilaksanakan pada pagi hingga ‎siang hari, diharapkan tidak berdampak besar pada kunjungan di mal.
"Itu kan Sabtu, biasanya mal ramai di weekend. Kalau hanya sampai siang mungkin tidak terlalu berdampak, karena mal bukanya jam 10," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Jumat (9/2/2017).
Advertisement
Dia memperkirakan, dengan adanya aksi ini‎ mal baru akan ramai pada sore hingga malam hari. Hal tersebut juga terjadi pada aksi-aksi damai sebelumnya.
"Kalau memang aksinya hanya sampai siang, mungkin sore sampai malam mal akan ramai lagi, seperti pengalaman sebelumnya. Karena masyarakat juga tidak kerasan di rumah terus," lanjut dia.
Namun yang harus tetap diantisipasi oleh pengelola mal dan masyarakat adalah kemacetan yang ditimbulkan saat berlangsung dan ketika aksi tersebut selesai. Ellen berharap tidak ada kemacetan yang panjang dari adanya aksi 112 ini.
"Hanya waktu mereka bubar itu yang diantisipasi‎. Tapi dilihat lokasi malnya di mana, itu pengaruh. Mungkin kalau dengan aksi ini orang sudah biasa tapi takut dengan macetnya," kata dia.
‎Soal keamanan, Ellen menyatakan setiap mal di Ibu Kota telah melakukan antisipasi baik dari sisi internal maupun eksternal. Di sisi internal, mal akan menambah jumlah petugas keamanan yang berjaga di Sabtu besok.
"Kalau masalah keamanan kami percayakan kepada pemerintah, aparat, TNI, polisi. Kalau ‎keamanan di pusat belanja apa pun isunya itu pusat belanja selalu melakukan peningkatan pengamanan, baik intern maupun dari kepolisian," tandas dia.