Anambas Perlu Konektivitas Antar Pulau

Sampai saat ini transportasi udara ke Anambas masih menggunakan penerbangan perintis dengan menggunakan bandar udara Matak di pulau Matak.

oleh Arthur Gideon diperbarui 09 Mar 2017, 17:20 WIB
Diterbitkan 09 Mar 2017, 17:20 WIB
Bandara Letung Kepulauan Anambas
Bandara Letung Kepulauan Anambas

 

Liputan6.com, Jakarta - Kabupaten Kepulauan Anambas terdiri dari 255 pulau-pulau kecil dimana hanya 26 diantaranya yang berpenghuni. Sebagai kabupaten kepulauan, infrastruktur antarmoda baik darat, laut maupun udara perlu mendapat perhatian. Apalagi posisi Anambas yang berbatasan dengan laut tiongkok selatan menjadikannya salah satu kabupaten terluar di Indonesia.

Asisten Deputi Infrastruktur Pelayaran, Perikanan dan Pariwisata Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Rahman Hidayat menjelaskan, sampai saat ini transportasi udara ke Anambas masih menggunakan penerbangan perintis dengan menggunakan bandar udara Matak di pulau Matak.

”Padahal kota administratif ada di pulau Terempa, masih sekitar 40 menit menggunakan kapal ferry. Perlu diperhatikan konektivitas transportasi perlu baik darat, laut dan udara. Perlu ada masterplan yang lebih detail” ungkap Rahman dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (9/3/2017).

Rahman melanjutkan, saat ini pemerintah baru membangun bandara baru Letung. Namun untuk proses selanjutnya belum ada konektivitas. "Sekarang kita harus pikirkan penumpang dari Bandara Letung mau ke mana itu susah, karena transportasi tidak ada, nah konektivitasnya harus disiapkan, karena tidak semua orang yang turun di Letung, Pulau Jemaja, itu akan berhenti di situ. Sistem transportasinya kan harus disiapkan,” kata Rahman.

Untuk transportasi tersebut, Rahman memaparkan, salah satu opsinya bisa menggunakan kapal-kapal yang berada di Pelabuhan Letung. Sehingga pendatang atau wisatawan yang datang di bandara bisa menggunakan jalur darat ke Pelabuhan Lethung, yang kemudian menggunakan kapal menuju pulau-pulau di Anambas tersebut.

Harapan pemerintah salah satu opsi penumpang pesawat Letung bisa dibawa Pelabuhan Letung dan bisa melanjutkan ke pulau lain. Anambas memerlukan sistem konektivitas antar pulau, baik melalui pengembangan jalan darat, pelayaran baik pelayaran rakyat maupun Pelni, serta tentunya transportasi udara untuk memudahkan wisatawan menikmati obyek-obyek wisata di Kepulauan Anambas.

Jika Bandara Letung sudah dibuka untuk penumpang di Bandara Matak sudah tidak digunakan lagi. Pesawat komersial akan dialihkan ke Bandara Letung.

"Tapi kan infrastrukturnya masih dalam proses, kalau sekarang kan baru 1200 meter panjang landasan. Masih terus diaspal akan menjadi 1430 meter, kedepannya kita harapkan menjadi 2000 meter, agar pesawat-pesawat lebih besar bisa mendarat”. tutupnya.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya