Anambas dan Natuna Paling Rawan Pencurian Ikan Kapal Asing

Perairan di wilayah tersebut menjadi titik pertemuan antara arus hangat dan arus dingin yang membuatnya menarik banyak jenis ikan.

oleh Liputan6 diperbarui 05 Des 2014, 18:16 WIB
Diterbitkan 05 Des 2014, 18:16 WIB
Menyelami Keindahan Bawah Laut via Steet View Underwater
Google Street View Underwater (Catlin Seaview Survey)

Liputan6.com, Kepulauan Riau - Panglima Komando Armada Indonesia Kawasan Barat TNI AL, Laksamana Muda TNI Widodo menyatakan pihaknya telah memetakan perairan laut yang rawan pencurian ikan oleh kapal asing. Perairan itu terletak di wilayah Kabupaten Kepulauan Anambas dan Kabupaten Natuna, di Provinsi Kepulauan Riau.

"Titik paling rawan terjadi pencurian ikan di wilayah tugas Koarmabar, ya di Anambas dan Natuna ini," kata Widodo di Kepulauan Riau, Jumat (6/12/2014).

Sebab, lanjut Widodo, perairan di wilayah tersebut menjadi titik pertemuan antara arus hangat dan arus dingin yang membuatnya menarik serta menjadi habitat banyak jenis ikan.

Hal itu juga diperkuat keterangan Wakil Bupati Kepulauan Anambas, Abdul Haris, yang menyebutkan perairan wilayahnya banyak ditemui ikan-ikan yang digemari masyarakat negara lain, termasuk ikan Napoleon.

"Hasil perikanan sini bagus-bagus, terutama yang menjadi primadona itu Napoleon. Ada juga ikan Manyuk dan Tenggiri, pokoknya jenis ikan-ikan bagus itu adanya di Anambas," kata Haris.

Karena itu, komando utama TNI AL itu berkomitmen terus meningkatkan pengamanan wilayah perairan yang berdekatan dengan perbatasan Indonesia tersebut.

Dia menyebutkan, selama 2014 pihaknya telah menangkap sedikitnya 78 kapal asing ilegal yang melakukan aktivitas pencurian ikan di wilayah barat Indonesia.

Untuk keperluan patroli, kekuatan Komando Armada Indonesia di Kawasan Barat TNI AL disokong 49 kapal perang, yang sepanjang 2014 sedikitnya telah melakukan 12 kali operasi patroli. (Ant/Ali/Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya