Pengusaha Yakin Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Tembus 6 Persen

Selama ini pertumbuhan ekonomi di ibu kota sangat bergantung pada sektor perdagangan dan jasa.

oleh Septian Deny diperbarui 21 Mar 2017, 15:19 WIB
Diterbitkan 21 Mar 2017, 15:19 WIB
Pertumbuhan ekonomi
Selama ini pertumbuhan ekonomi di ibu kota sangat bergantung pada sektor perdagangan dan jasa.

Liputan6.com, Jakarta - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI‎ Jakarta menargetkan pertumbuhan ekonomi ibu kota bisa mencapai 6 persen di 2017. Hal ini melihat geliat perekonomian nasional yang dinilai terus mengalami perbaikan.

Ketua Kadin DKI Jakarta Eddy Kuntadi mengatakan, pada tahun lalu, pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta mencapai 5,7 persen. Meski relatif lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional, namun sebagai pusat kegiatan ekonomi dan bisnis, pertumbuhan di ibu kota harusnya bisa lebih tinggi lagi.

"Diharapkan bisa di atas 6 persen, tahun lalu 5,7 persen" ujar dia di dalam Rapat Pimpinan Provinsi (Rapimprov) DKI Jakarta di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Selasa (21/3/2017).

Eddy mengungkapkan, ‎selama ini pertumbuhan ekonomi di ibu kota sangat bergantung pada sektor perdagangan dan jasa. Sektor tersebut menyumbang sekitar 60 persen dari pertumbuhan ekonomi di Jakarta.

"Pertumbuhan ekonomi di Jakarta itu banyak dari perdagang dan jasa. Jika ini berjalan cukup signifikan, bisa diatas 6 persen.‎ Dari jasa dan perdagangan seperti hotel, ‎bengkel, dan lain-lain. Itu porsinya sekitar 60 persen," kata dia.

Selain itu, kegiatan ekonomi di Jakarta juga didorong oleh sektor pariwisata. Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke ibu kota dari dari Januari-Oktober 2016 mencapai 2 juta kunjungan. Angka ini meningkat 4,91 persen dibandingkan periode yang sama pada 2015 tang sebesar 1,96 juta kunjungan.

"Kadin DKI Jakarta optimistis jika sektor pariwisata digarap secara serius dengan melakukan promosi besar-besaran ke pasar internasional dan menyediakan paket-paket serta event yang menarik akan dapat meningkatkan wisatawan ke Jakarta," tandas dia. (Dny/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya