Tiket KRL Rangkasbitung-Tanah Abang Cuma Rp 8.000

Tarif KRL sebesar Rp 8.000 dari Rangkasbitung-Tanah Abang maupun sebaliknya cukup terjangkau bila dibandingkan menumpang kereta api lokal.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 30 Mar 2017, 13:37 WIB
Diterbitkan 30 Mar 2017, 13:37 WIB
KRL
Kereta rel listrik (KRL) melintas di Stasiun Manggarai, Jakarta, Selasa (28/3). Rute KRL Bekasi-Jakarta Kota akan mengalami perubahan. KRL tidak lagi melewati jalur Stasiun Manggarai, melainkan Stasiun Pasar Senen. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) akan mengoperasikan secara penuh Kereta Rel Listrik (KRL) dengan rute Stasiun Rangkasbitung-Tanah Abang maupun sebaliknya mulai 1 April 2017. Dengan jarak tempuh 72,7 Kilometer (Km) ini, penumpang hanya perlu merogoh kocek Rp 8.000.

Direktur Utama PT KCJ, M.N. Fadhila mengatakan, pihaknya akan menyiapkan 16 rangkaian KRL yang melayani penumpang rute Rangkasbitung-Tanah Abang. Rangkaian kereta tersebut untuk mendukung 16 perjalanan pulang pergi yang melayani pengguna rute Rangkasbitung-Tanah Abang.

"Mulai 1 April 2017, perjalanan KRL akan sampai ke Rangkasbitung dari yang sekarang sampai ke Stasiun Maja. Jadi menambah dua stasiun, yakni Citeras dan Rangkasbitung," kata dia dalam Konferensi Pers di kantornya, Jakarta, Kamis (30/3/2017).

Lebih jauh diakui Fadhila, KRL Rangkangbitung-Tanah Abang menggunakan tarif progresif berdasarkan jarak tempuh sesuai mekanisme pentarifan yang berlaku saat ini, yaitu 25 kilometer (km) pertama sebesar Rp 3 ribu dan 10 km berikutnya, serta kelipatan sebesar seribu rupiah.

"Jadi jarak Rangkasbitung-Tanah Abang sejauh 72,7 Km, pengguna membayar tarif Rp 8.000," dia menerangkan.

Pengoperasian KRL tujuan Rangkasbitung-Tanah Abang, mengubah jarak perjalanan terjauh di seluruh lintas KRL Jabodetabek. Sebelumnya jarak terjauh adalah Bogor-Maja, kini menjadi Bogor-Rangkasbitung dengan total jarak tempuh 123,62 km.

"Dampak perubahan ini saldo minimum Kartu Multi Trip (KMT) terhitung 1 April 2017 bertambah dari Rp 12 ribu menjadi Rp 13 ribu sesuai tarif perjalanan Bogor-Rangkasbitung," terangnya.

Fadhila menjelaskan, tarif Rp 8.000 dari Rangkasbitung-Tanah Abang maupun sebaliknya cukup terjangkau bila dibandingkan menumpang kereta api lokal yang saat ini melayani penumpang  tujuan ke Stasiun Rangkasbitung-Angke, seperti kereta lokal Rangkasjaya dengan tarif dipatok Rp 5.000.

"Dengan kereta lokal dari Rangkasbitung-Angke dipungut tarif Rp 5.000, tapi nantinya tarif yang berlaku sesuai jarak tempuh penumpang. Kalau cuma 25 Km, ya bayarnya cuma Rp 3 ribu, sedangkan kereta lokal kan tetap Rp 5 ribu," dia mengatakan.

Dengan pengoperasian KRL Rangkasbitung-Tanah Abang, diakuinya, seluruh kereta lokal yang melayani penumpang rute Rangkasbitung-Angke tidak akan beroperasi lagi. Saat ini tujuan tersebut dilayani lima rangkaian kereta api lokal.

"Seluruh kereta api lokal per 1 April tidak lagi beroperasi, diganti dengan KRL. Kalau buat yang mau dari Rangkasbitung ke Merak ada kereta lokalnya lagi," papar Fadhila.

Upaya tersebut diharapkan Fadhila dapat mengejar target KCJ untuk melayani 1,2 juta penumpang KRL Jabodetabek sampai dengan 2019.

"Di Stasiun Citeras, kurang lebih ada 100-300 penumpang per hari di hari biasa, dan mencapai 600 penumpang di hari libur. Kalau Stasiun Rangkas rata-rata 6 ribu orang per hari yang diangkut kereta lokal, tapi kita akan ambil karena tidak operasi lagi," tukasnya. (Fik/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya