Harga Emas Melonjak ke Level Tertinggi dalam 5 Bulan

Harga emas menguat didorong sentimen ketegangan geopolitik yang meningkat.

oleh Agustina Melani diperbarui 12 Apr 2017, 06:45 WIB
Diterbitkan 12 Apr 2017, 06:45 WIB
20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Liputan6.com, Chicago - Harga emas reli ke level tertinggi dalam lima bulan. Sentimen hubungan Amerika Serikat (AS), Rusia dan Korea Utara serta pemilihan presiden Prancis membayangi harga emas.

Harga emas untuk pengiriman Juni naik US$ 20,30 atau 1,6 persen menjadi US$ 1.274,50 per ounce. Harga emas ini tertinggi sejak awal November.

Harga emas dipengaruhi sejumlah sentimen. Salah satunya pemilihan presiden Prancis. Pasar terguncang menjelang pemungutan suara pertama pada 23 April. Kemungkinan kandidat presiden Prancis sayap kanan Marine Le Pen bisa menghadapi kandidat sayap kiri Jean-Luc Melenchon pada babak kedua yang berlangsung 7 Mei. Kedua kandidat itu dinilai dapat menyebabkan ketidakstabilan di Uni Eropa.

Selain itu, ketegangan terjadi Korea Utara yang baru-baru ini melakukan uji coba rudalnya. Selain itu, AS melakukan serangan ke Suriah, dan kemungkinan menyebabkan potensi aksi selanjutnya. Sentimen tersebut mendukung kenaikan harga emas.

"Risiko geopolitik dalam beberapa tahun terakhir tidak mempengaruhi harga emas. Namun kali ini berbeda di bawah pemerintahan presiden AS Donald Trump," ujar Chintan Karnani, Analis Insignia Consultans, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Rabu (12/4/2017).

Ia menuturkan, kebijakan Trump baik pasti atau tidak mendukung harga emas. AS menyerang Suriah secara mengejutkan, dan mendorong kontroversi hubungan antara Rusia dan pemerintahan di bawah Trump.

Sementara itu, harga logam juga mendapatkan dukungan dari dolar AS sedikit melemah. Imbal hasil obligasi atau surat utang pemerintah dekati level terendah. Indeks dolar AS melemah 0,3 persen.

 

 

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya