Harga Emas Dunia Hari Ini Masih Tren Naik, Uji Resistance USD 3.385

Zona harga antara USD 3.300 hingga USD 3.385 disebut sebagai area krusial yang akan menentukan arah pergerakan emas dalam jangka pendek.

oleh Arthur Gideon Diperbarui 24 Apr 2025, 11:15 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2025, 11:15 WIB
Ilustrasi harga emas hari ini
Pada pembukaan pasar Kamis (24/4/2025) hari ini, harga emas kembali menguat dan diperdagangkan di atas USD 3.350. Ilustrasi harga emas hari ini (dok: Foto AI)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas dunia mengalami tekanan pada hari Rabu (23/4/2025) kemarin, setelah terkoreksi lebih dari 2,50% emas diperdagangkan di level USD 3.288. Koreksi ini terjadi seiring dengan membaiknya selera risiko pasar, didorong oleh meredanya ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat (AS) dan China serta pernyataan Presiden AS Donald Trump yang menyatakan tidak memiliki niat untuk memecat Ketua Federal Reserve, Jerome Powell.

Namun pada pembukaan pasar Kamis (24/4/2025) hari ini, harga emas kembali menguat dan diperdagangkan di atas USD 3.350. Pemulihan ini menunjukkan bahwa minat terhadap aset safe haven masih tinggi, terutama di tengah ketidakpastian arah kebijakan suku bunga The Fed dan dinamika geopolitik global.

Analis Dupoin Indonesia Andy Nugraha menjelaskan, secara teknikal, harga emas masih berada dalam jalur tren naik. “Formasi candlestick dan indikator Moving Average menunjukkan sinyal penguatan. Jika tekanan beli terus berlanjut, harga emas berpeluang menguji kembali level resistance di $3.385,” jelas Andy.

Ia menambahkan bahwa apabila harga mampu menembus level tersebut, potensi kenaikan lanjutan bisa terbuka lebih luas. Namun sebaliknya, jika harga kembali gagal mempertahankan penguatan dan mengalami pembalikan arah (reversal), maka penurunan ke area support terdekat di USD 3.300 perlu diwaspadai.

Zona harga antara USD 3.300 hingga USD 3.385 disebut sebagai area krusial yang akan menentukan arah pergerakan emas dalam jangka pendek.

 

Fundamental

Ilustrasi harga emas dunia (Foto By AI)
Ilustrasi harga emas dunia (Foto By AI)... Selengkapnya

Dari sisi fundamental, laporan dari The Wall Street Journal turut memberikan angin segar bagi pasar emas. Disebutkan bahwa pemerintah AS tengah mempertimbangkan pemotongan tarif terhadap China. Meski Menteri Keuangan Scott Bessent menepis kemungkinan adanya langkah sepihak, sentimen tersebut tetap mendorong harga emas naik pada Kamis pagi.

Reaksi pasar mencerminkan kekhawatiran investor terhadap ketidakpastian negosiasi dagang antara dua negara ekonomi terbesar dunia.

Sementara itu, dolar AS juga menunjukkan penguatan tipis, dengan Indeks Dolar (DXY) naik ke level 99,72. Namun, pasar masih memperkirakan kemungkinan pemangkasan suku bunga The Fed dalam beberapa bulan ke depan, dengan ekspektasi penurunan hingga 92 basis poin.

Hal ini secara umum tetap mendukung daya tarik emas sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian kebijakan moneter.

 

Cermati Level Teknikal Utama

Ilustrasi harga emas dunia hari ini (Foto By AI)
Ilustrasi harga emas dunia hari ini (Foto By AI)... Selengkapnya

Lebih jauh, sentimen jangka menengah terhadap emas juga mendapat dukungan dari pembelian oleh bank-bank sentral dunia. Investor besar seperti John Paulson bahkan menyebut bahwa bank sentral akan terus menambah cadangan emas mereka guna mengurangi ketergantungan pada mata uang kertas, terutama dalam kondisi politik dan ekonomi global yang bergejolak.

Dengan mempertimbangkan berbagai faktor teknikal dan fundamental tersebut, Andy Nugraha menyimpulkan bahwa tren bullish emas masih berpeluang untuk berlanjut. Namun, kehati-hatian tetap diperlukan karena tekanan koreksi jangka pendek belum sepenuhnya mereda.

Investor disarankan mencermati level-level teknikal utama dan terus memantau perkembangan berita ekonomi global sebagai panduan dalam mengambil keputusan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya