Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina EP mengoptimalisasikan fasilitas produksi pada Proyek pengembangan hulu minyak dan gas (migas) Paku Gajah untuk mendukung ketahanan energi Indonesia. Gas dari proyek tersebut memasok kebutuhan ke konsumen di Sumatera Selatan.
General Manager Proyek Pengembangan Paku Gajah Tri Widyo Kunto ‎mengatakan, proyek pengembangan Paku Gajah akan dilengkapi dengan 2 stasiun fasilitas produksi.
Keduanya yaitu Stasiun Pengumpul Gas (SPG) Paku Gajah dengan kapasitas produksi gas 45 juta kaki kubik gas per hari (MMSCFD) dan SPG Kuang dengan kapasitas produksi 25 juta MMSCFD serta jalur pipa trunkline 12 inc sepanjang 23 kilo meter (km). Kemudian dari SPG Paku Gajah ke CO2 removal eksisting SPG Merbau‎.
Advertisement
Baca Juga
"Proyek pengembangan Paku Gajah memiliki fasilitas produksi yang lengkap mulai dari memproduksi gas bumi dari sumur eksplorasi maupun dari sumur pengembangan," kata dia pada acara Indonesian Petroleum Association (IPA) Convention & Exhibition 2017, di Jakarta Convention Center, Kamis (18/5/2017).
Proyek pengembangan Paku Gajah yang berada di Kabupaten Muara Enim dan Ogan Komering Ulu, Propinsi Sumatera Selatan ini merupakan proyek pengembangan gas yang akan memenuhi kebutuhan pasar gas di Sumatera Selatan dan sekitarnya.
"Gas yang dihasilkan dari SPG Paku Gajah dan SPG Kuang akan disalurkan ke konsumen PGN maupun konsumen lainnya di Sumatera Selatan," tambah dia.
Upaya memenuhi kebutuhan pasar gas yang cukup besar di Sumatera Selatan dan memperpanjang masa produksi gas (plateau), proyek pengembangan Paku Gajah merupakan bentuk pengembangan lapangan migas secara terintegrasi di sekitar area Paku Gajah dengan pengeboran eksplorasi.
Kemudian pengembangan berikutnya dan dimasukkan ke dalam tahapan rencana pengembangan (Plan Of Development/POD) phase-2 dan phase-3.
Beberapa pemboran sumur eksplorasi dilakukan sejak 2010 diproduksikan melalui tahapan put on production (POP) dan pada 2013 dilanjutkan dengan pemboran pengembangan melalui tahapan Plan Of Development (POD) yang telah disetujui Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi ( SKK Migas) pada Juni 2013.
"POD Integrasi phase-1 Paku Gajah dan phase-2 Kuang Selatan telah dilakukan beberapa kegiatan yaitu pemboran 10 sumur Pengembangan, 17 sumur work over yang diselesaikan sampai dengan akhir 2016. Adapun pembangunan 2 SPG Paku Gajah dan Kuang serta pembangunan jalur pipa trunkline 12 inci sepanjang 23 km dari SPG Paku Gajah ke SPG Merbau telah selesai dikerjakan dan saat ini memasuki tahap Start Up - Commissioning yang dimulai akhir Maret 2017", papar Kunto.
Menurut Kunto Pertamina EP berkomitmen untuk memberikan kontribusi secara maksimal kepada negara dan pemerintah daerah yang memiliki potensi migas. "Kami berharap dengan adanya dukungan penuh dari seluruh pemangku kepentingan, aktifitas operasi kami dalam mencari dan memproduksikan Migas dapat berjalan lancar dan kebutuhan energi di Indonesia dapat terpenuhi," tutup Kunto.