26,6 Juta Orang Dapat Subsidi Elpiji 3 Kg

Subsidi tepat sasaran elpiji 3 kilogram (kg) akan diterapkan tahun depan.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 09 Jun 2017, 10:45 WIB
Diterbitkan 09 Jun 2017, 10:45 WIB
Pertamina Jamin Elpiji 3 Kg Aman Hingga Lebaran
Petugas menata tabung gas elpiji ukuran 3 kg yang akan didistribusikan, Depok, Senin (22/6/2015). Pertamina menjamin pasokan gas elpiji aman hingga menjelang Lebaran 2015. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta Subsidi tepat sasaran elpiji 3 kilogram (kg) akan diterapkan tahun depan. Dengan begitu, hanya ada 26,6 juta masyarakat yang bisa menikmati subsidi yang akan disalurkan lewat kartu.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) I Gusti Nyoman Wiratmaja mengatakan, program subsidi elpiji 3 kg tepat sasaran rencananya akan dilakukan serentak mulai Maret 2018.

Jika sudah diterapkan, 26,6 juta masyarakat miskin dan rentan miskin akan mendapatkan bantuan subsidi langsung setiap bulan. Subsidi tersebut dikirimkan melalui kartu bantuan sosial yang dikoordinir Kementerian Sosial.

"Nanti menggunakan kartu yang dari Kemensos, Kartu Keluarga Sejahtera. Nanti kita titip di situ," kata Wirat, seperti dikutip dari situs resmi Ditjen Migas, di Jakarta, Kamis (9/6/2017).

Setiap keluarga yang berhak diperkirakan akan mendapatkan subsidi sekitar Rp 75 ribu per bulan. Perhitungannya, saat ini per kg tabung elpij, pemerintah memberikan subsidi Rp 6 ribu per kg atau sekitar Rp 18 ribu per tabung. Setiap keluarga mendapatkan jatah subsidi untuk tiga tabung atau sekitar Rp 60 ribu. Dibulatkan ke atas, maka tiap keluarga mendapatkan Rp 75 ribu per bulan.

Agar program berjalan lancar, pemerintah bekerja sama dengan beberapa bank BUMN, seperti BRI, BNI, Mandiri dan BTN.

Menurut Wirat, program elpiji tepat sasaran ini diperkirakan akan menghemat subsidi sebesar Rp 20 triliun. Saat ini dengan tidak adanya pengaturan, subsidi LPG sekitar Rp 40-44 triliun.

"Program ini diperkirakan menghemat subsidi sekitar Rp 20 triliun," ujar Wirat.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya