Mendag Enggar Stres Cabai Rawit Merah Anjlok Jadi Rp 6.000 per Kg

Harga cabai rawit merah di beberapa daerah anjlok menjadi Rp 6.000 per kg.

oleh Septian Deny diperbarui 03 Jul 2017, 20:06 WIB
Diterbitkan 03 Jul 2017, 20:06 WIB
20151124-Awal Pekan, Harga Cabai Melambung Naik-Jakarta
Pedagang tengah menata cabai dagangannya di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Selasa (24/11). Harga cabai merah keriting kini dipatok Rp 25 ribu per kg, sementara cabai merah rawit dipatok Rp 28 ribu per kg. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyatakan harga pangan pasca-Hari Raya Idul Fitri cenderung turun. Bahkan, penurunan paling drastis terjadi pada cabai rawit merah.

"Alhamdulillah turun. S‎ecara rata-rata turun, tapi ada beberapa yang turunnya begitu curam," ujar dia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (3/7/2017).

Enggar mengungkapkan, di sejumlah wilayah di Indonesia, harga cabai rawit merah turun hingga mencapai Rp 6.000 per kg. Pantauan Liputan6.com sepekan sebelum Lebaran, harga komoditas ini di pasar tradisional kisaran Rp 60 ribu per kg.

"Cabai rawit turun, turunnya gelosor, di beberapa daerah, Rp 6.000 di pasar. Saya stres, jadi agak stres. Saya lupa, tapi ada di beberapa tempat," kata dia.

Sayangnya, Enggar tidak dapat menyebutkan di mana daerah yang menjual cabai rawit merah seharga Rp 6.000 per kg.

Menurut Enggar, para petani dan pedagang akhirnya terpaksa menjual cabai rawit merah ini dengan harga yang murah. Pasalnya, cabai merupakan komoditas sayuran cepat membusuk jika dibiarkan terlalu lama.

"Sehingga mereka ya sudahlah jual rugi daripada busuk," lanjut dia.

Meski demikian, Enggar berharap penurunan harga ini berlangsung dalam waktu singkat. Dengan demikian, petani tidak dirugikan. "‎Diharapkan ini hanya terjadi beberapa hari saja," tandas dia.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya