Jokowi Bertemu dengan Presiden JICA, Bahas Apa?

Pemerintah Indonesia dan JICA juga mengevaluasi proyek-proyek di Indonesia yang mendapatkan pendanaan dari JICA.

oleh Septian Deny diperbarui 26 Jul 2017, 12:05 WIB
Diterbitkan 26 Jul 2017, 12:05 WIB
20160705-Pengerjaan Proyek MRT Berhenti Sementara Sepanjang Libur Lebaran-Jakarta
Pengendara melintas disamping proyek pembangunan MRT di kawasan Sudirman, Jakarta, Selasa (5/7). Pengerjaan proyek infrastruktur di Jakarta dan sekitarnya libur sementara karena para pekerja memperoleh libur Lebaran. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima Presiden Japan International Cooperation Agency (JICA) Shinichi Kitaoka beserta rombongan di Istana Merdeka Rabu (26/7/2017). Pertemuan tersebut membicarakan sejumlah proyek infrastruktur yang menjadi bagian dari kerja sama Indonesia dengan lembaga pembiayaan asal Jepang tersebut.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, dalam pertemuan tersebut, pemerintah Indonesia dan JICA mengevaluasi proyek-proyek di Indonesia yang telah mendapatkan pendanaan dari JICA.

"Hari ini Bapak Presiden menerima Presiden JICA Shinichi Kitaoka dan memberikan banyak sekali pembahasan kerja sama antara Indonesia dengan JICA. Seperti diketahui bahwa JICA dalam hal ini memberikan beberapa pendanaan untuk proyek-proyek di Indonesia dan dalam pertemuan ini dibahas mengenai evaluasi dari kemajuan beberapa proyek yang tadi dilaporkan oleh Presiden JICA kepada Presiden Jokowi," ujar dia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.

Dia menuturkan, proyek-proyek yang dibahas dalam pertemuan tersebut antara lain Mass Rapid Transit (MRT), Pelabuhan Patimban dan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya.

"Di dalam pembahasan fokus kepada kemajuan proyek, yaitu proyek infrastruktur, terutama tadi yang disampaikan, kereta MRT, pelabuhan Patimban, dan juga Presiden menyampaikan mengenai kereta cepat Jawa Utara," kata dia.‎
‎
Sri Mulyani mengatakan, Presiden Jokowi ingin juga agar JICA mendukung proyek-proyek di bidang penyediaan ari bersih dan pengolahan limbah di Indonesia.‎
‎
‎"Presiden menyampaikan kepada JICA untuk dapat ikut mendanai proyek-proyek di luar Pulau Jawa seperti tol trans sumatera dan juga proyek-proyek air bersih dan juga pengelolaan sanitasi air kotor terutama di daerah-daerah yang masih tertinggal, juga proyek irigasi yang telah disetujui untuk bisa menjadi salah satu fokus bagi prioritas yang didanai oleh JICA," jelas dia.‎

Selain itu, lanjut Sri Mulyani, Presiden Jokowi juga meminta JICA untuk membantu mempercepat proses pembangunan proyek-proyek tersebut. Hal ini agar segera bisa dinikmati oleh masyarakat.
‎
"Presiden juga menanyakan beberapa proyek yang dalam hal ini minta agar dipercepat sehingga manfaat kepada masyarakat segera bisa dirasakan seperti bagaimana kita bisa mempercepat berbagai project yang waktu itu sudah ditengok dan dihadiri oleh Perdana Menteri Abe (Pelabuhan Patimban)," jelas dia.

Terakhir, Sri Mulyani juga menegaskan, pemerintah Indonesia akan terus menjalin kerja sama dengan JICA guna mendukung proyek pembangunan infrastruktur di dalam negeri. Terutama guna mengatasi ketertinggalan pembangunan infrastruktur di wilayah timur Indonesia.‎
‎
‎"Kami dalam hal ini akan terus melakukan kerja sama dengan JICA di dalam rangka untuk mendukung pembangunan Indonesia terutama untuk mempercepat ketertinggalan daerah-daerah terutama di wilayah timur Indonesia," ujar dia.

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya