Blitar Kedatangan 2.150 Sapi dari Australia

Saat ini produksi susu sapi dalam negeri ada di angka 23 persen dan sisanya 77 persen adalah impor.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 09 Okt 2017, 19:30 WIB
Diterbitkan 09 Okt 2017, 19:30 WIB
Ribuan sapi indukan asal Australia tiba di Pelabuhan Tanjung Perak pada 25 Desember 2016. (Foto: Humas Kementan)
Peternakan Greenfields di Wlingi, Blitar kedatangan 2.150 sapi betina dari Melbourne, Australia.

Liputan6.com, Jakarta - Peternakan Greenfields di Wlingi, Blitar kedatangan 2.150 sapi betina dari Melbourne, Australia. Impor sapi betina dari Australia ke Indonesia ini merupakan momen penting karena merupakan jumlah impor sapi dara terbesar di Indonesia, yang dilakukan dalam satu ekspedisi oleh perusahaan swasta.

Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Kementerian Pertanian Fini Murfiani menjelaskan, Kementerian Pertanian mengapresiasi Greenfields yang terus berupaya mengembangkan peternakan sapi perah yang berkualitas.

Asisten Deputi Peternakan dan Perikanan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Jafi Alzagladi melanjutkan, kebijakan pemerintah dalam industri susu adalah untuk penambahan populasi yang bertujuan pada peningkatan produksi susu, guna pemenuhan kebutuhan konsumsi susu segar bagi masyarakat.

Peran swasta untuk mendatangkan sapi merupakan hal yang sangat baik. "Kami berharap inisiatif ini bisa mendukung penyediaan susu segar dalam negeri sekaligus mengurangi disparitas dari produksi dalam negeri yang saat ini ada di angka 23 persen dan impor 77 persen.” jelas dia seperti dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (10/10/2017).

Greenfields berencana melakukan impor 89 ribu sapi betina. Kedatangan 2.150 sapi betina ini merupakan rombongan pertama yang akan disusul dengan pengiriman sepanjutnya. Sapi tersebut akan diternakkan di peternakan baru di Wlingi.

"Jika peternakan ini sudah beroperasi sepenuhnya maka akan berkontribusi sebesar 14 persen kepada susu segar dalam negeri (SSDN), dan secara otomatis mengurangi kebergantungan pada susu impor,” ungkap Head of Dairy Farm Indonesia, PT. Greenfields. Heru Prabowo

Selain itu, masyarakat yang ada di sekitar peternakan PT Greenfields bisa mendapat dampak positif dalam pemanfaatan lahan untuk hijauan pakan ternak yang akan dimanfaatkan oleh perusahaan. Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam menurunkan angka kemiskinan yang basisnya di pedesaan.

Selain mengimpor sapi perah untuk tujuan bisnis, Greenfields juga menginisiasi sebuah program kemitraan yang bernama Greenfields Dairy Institute (GDI). Program ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan peternak muda dan membantu mereka meningkatkan produktivitas peternakan serta kualitas susu yang dihasilkan.

Kemitraan ini sekaligus berupaya untuk meningkatkan pendapatan dan taraf hidup peternak sapi perah rakyat.

Dalam kurun waktu sepuluh tahun, program ini akan mengembangkan keterampilan 5 ribu peternak muda dalam meningkatkan produktivitas dan pendapatan peternakan lokal.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya