REI Dorong Terbentuknya Model Kota Masa Depan

Salah satu tolak ukur keberhasilan pembangunan di Indonesia adalah hadirnya kota masa depan yang maju dan berdaya saing.

oleh Muhammad Rinaldi diperbarui 16 Sep 2017, 13:21 WIB
Diterbitkan 16 Sep 2017, 13:21 WIB
Perumahan.
Perumahan (Foto: REI).

Liputan6.com, Jakarta Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) REI 2017 yang dielaborasi dengan perhelatan Indonesia Future City dan REI Mega Expo 2017 di ICE BSD, Tangerang, Banten. Kegiatan-kegiatan ini berlangsung dari 14-24 September 2017.

Ketua Umum DPP REI Soelaeman Soemawinata mengharapkan melalui kegiatan tersebut mampu melahirkan satu rule model dalam pengembangan kota-kota pintar (smart city) di masa depan.

Sebab, tegas dia, salah satu tolak ukur keberhasilan pembangunan di Indonesia adalah hadirnya kota masa depan yang maju dan berdaya saing. Hal ini juga selaras dengan apa yang dicanangkan Pemerintah mengenai pembangunan kota masa depan (future city).

Menurut Eman, melalui rangkaian kegiatan tersebut REI berharap semua pihak dapat memberikan masukan untuk tumbuhnya sentra-sentra pertumbuhan baru guna menciptakan pemerataan pembangunan di berbagai daerah di Indonesia.

Seperti diketahui Pemerintah berencana membangun kota-kota baru di luar Jawa, di antaranya ada 10 kota baru, kawasan ekonomi khusus (KEK), 14 kawasan industri dan destinasi pariwisata prioritas.

"REI siap membantu pemerintah membangun kota baru dan menciptakan sistem kota masa depan yang efisien dan livable. Dengan kompetensi yang dimiliki anggota kami, REI sudah terbukti mumpuni dalam membangun kota baru (township)," papar Eman yang ditulis Liputan6.com, Jumat (15/9/2017).

Selain itu, lewat rakernas dan IFC diharapkan lebih meningkatkan peran sektor swasta properti dalam mempercepat dan mensukseskan Program Sejuta Rumah (PSR) untuk rakyat yang merupakan program strategis pemerintah. Kemudian, ungkap Eman, event ini dimaksudkan untuk memacu pertumbuhan industri properti sebagai salah satu tulang punggung perekonomian nasional yang menciptakan banyak lapangan kerja.

“Sektor swasta harus berperan lebih luas dalam membangun sentra-sentra pertumbuhan ekonomi di luar Jawa, seperti pembangunan kota baru, kawasan wisata, kawasan industri, dalam rangka redistribusi (penyebaran dan pemerataan) pertumbuhan ekonomi di seluruh Indonesia,” tegas Eman.

REI adalah organisasi perusahaan pengembang yang saat ini memiliki anggota lebih dari 3.000 perusahaan di 34 provinsi di seluruh Indonesia. Bidang usaha anggota REI berada di semua sektor dari mulai pengembangan kawasan kota baru, kawasan industri, pariwisata, perkantoran, perdagangan, perhotelan, komersial, terutama perumahan di semua segmen pasar dari realestat hingga rumah rakyat.

Oleh karena itu, Eman berani mengatakan bahwa sektor properti mempunyai peran strategis di negeri ini, karena multiplier effect-nya yang besar, tertuju ke semua arah, dan berkelanjutan. Sektor ini mampu menggerakan ratusan industri hulu, menarik investasi baru, memberikan sumbangan retribusi dan pajak ke negara, serta menciptakan lapangan kerja dan ekonomi rakyat.

Rakernas REI 2017 dibuka Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Djalil, sedangkan pembukaan IFC dan REI Mega Expo 2017 dilakukan oleh Mendagri Tjahjo Kumolo, Kamis (14/9/2017).

“Untuk pertama kalinya, rakernas sebagai ajang koordinasi rutin tahunan REI se-Indonesia dilakukan bersamaan dengan event sebesar IFC dan REI Mega Expo 2017,” ungkap Ketua Panitia Penyelenggara Rakernas REI 2017, IFC dan REI Mega Expo 2017, Hari Ganie kepada wartawan.

Menurut dia, IFC merupakan upaya untuk mendorong mempercepat terbentuknya Model Kota Masa Depan (Future City Model), sedangkan REI Mega Expo 2017 merupakan pameran properti terbesar sepanjang tahun ini yang diikuti mayoritas pengembang anggota REI dengan lebih dari 500 proyek properti.

Selain menawarkan berbagai proyek milik pengembang besar, seperti Sinarmas Group, Agung Podomoro Grup, Jababeka, Ciputra Grup, Summarecon, Alam Sutera dan lain-lain, untuk pertama kalinya REI memberikan ruang pameran bagi pengembang rumah rakyat bersubsidi dari seluruh Indonesia tanpa dipungut biaya.

Sekitar 500 meter persegi area pameran disiapkan REI untuk memamerkan sekitar 45 proyek perumahan rakyat yang dikembangkan anggota REI dari berbagai daerah di Indonesia.

“Kami memberikan perhatian besar terhadap proyek-proyek perumahan subsidi milik anggota REI yang tersebar di seluruh Indonesia dengan memberikan satu area khusus sehingga mempermudah pengunjung yang ingin mencari rumah terjangkau. Ini sekali lagi, bukti komitmen REI sebagai Garda Terdepan Membangun Rumah Rakyat,” tegas Hari Ganie.

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya