3 Tahun Jokowi-JK, Berhasil Bangun 2.000 Km Jalan Perbatasan

Jalan-jalan perbatasan ini dibangun pemerintah dengan menggunakan APBN.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 17 Okt 2017, 18:48 WIB
Diterbitkan 17 Okt 2017, 18:48 WIB
Jalan Perbatasan Kalimantan (Foto: Dokumentasi Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum)
Jalan Perbatasan Kalimantan (Foto: Dokumentasi Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menjadi salah satu kementerian yang mendapatkan anggaran paling banyak. Ini tidak terlepas dari tanggung jawabnya dalam membangun infrastruktur di Indonesia.

Salah satu yang menjadi perhatian pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) - Jusuf Kalla (JK) adalah pembangunan jalan-jalan di perbatasan Indonesia.

Kepala Balitbang PUPR Danish H Sumalidaga mengungkapkan, selama tiga tahun kepemimpinan Jokowi-JK telah berhasil membangun jalan nasional sepanjang 2.623 kilometer (km).

"Mayoritas yang kita bangun itu adalah jalan-jalan perbatasan yang ada di Kalimantan, Papua dan Nusa Tenggara Timur, kurang lebih 2.000 km," kata Danish di Kantor Kepala Staf Kepresidenan, Jakarta, Selasa (17/10/2017).

Jalan-jalan perbatasan ini dibangun pemerintah dengan menggunakan APBN yang sudah dianggarkan selama tiga tahun ini. Dengan adanya pembangunan jalan ini diharapkan konektivitas di wilayah perbatasan akan lebih baik.

Dengan adanya konektivitas yang lebih baik ini, dikatakan Danish, maka jalur logistik akan lebih efektif dan efisien, sehingga harga barang di daerah perbatasan semakin terjangkau. Dengan begitu ekonomi wilayah perbatasan akan berkembang.

Dia mencontohkan, total jalan perbatasan di Kalimantan Utaraa sepanjang 983 km, terbagi menjadi jalan paralel perbatasan sepanjang 603 km dan jalan akses perbatasan menuju Pos Lintas Batas sepanjang 380 km.

Jalan paralel perbatasan di Kaltara, sampai saat ini yang belum tembus sekitar 200 km karena masih dalam tahap membuka lahan hutan melalui kerjasama dengan TNI.

"Jadi kita masih akan terus bekerja untuk mebangun ekonomi di wilayah pinggiran, jadi ini bukti bahwa pembangunan tidak terkonsentrasi di Jawa," dia menandaskan.

Tonton Video Pilihan Ini:

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya