Liputan6.com, Jakarta - Sedia payung sebelum hujan! Peribahasa tersebut tepat untuk menjawab pertanyaan penting ini, “Perlukah mengajarkan anak menabung sejak dini?”
Perkara pentingnya menabung untuk masa depan Anda dan keluarga, tentu sudah tidak perlu dicari jawabannya. Uang tabungan adalah simpanan yang bisa digunakan sewaktu-waktu saat genting atau saat muncul kebutuhan tidak terduga. Misalnya , untuk biaya rumah sakit, biaya pendidikan anak, atau biaya mendesak lainnya.
Tidak cuma itu, uang yang tersimpan dalam tabungan ini juga bisa dialokasikan untuk perencanaan keuangan masa depan keluarga. Mungkin Anda ingin membeli properti untuk masa depan anak-anak, atau dijadikan sebagai modal usaha. Menyisihkan sebagian pendapatan tiap bulan secara rutin akan membuat kita terbiasa untuk menabung.
Advertisement
Baca Juga
Selain berguna untuk simpanan masa depan, kebiasaan menabung juga bisa membentuk kepribadian Anda, termasuk sebagai sarana untuk menanamkan nilai-nilai positif terhadap keluarga terutama anak-anak. Dengan mendidik dan mengenalkan anak cara mengelola keuangan yang baik, maka si kecil akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih menghargai uang.
Anda bisa memberinya contoh bagaimana menyisihkan uang setiap kali ingin membeli sesuatu. Dengan begitu, maka anak Anda akan belajar bahwa untuk memperoleh sesuatu dibutuhkan usaha dan kerja keras.
Ketika ingin suatu barang, misalnya, Anda bisa mengajak mereka untuk mendapatkannya dengan cara menyisihkan sebagian uang jajan. Ajakan itu akan memberi pemahaman bahwa uang tidak bisa diperoleh secara instan melainkan harus dihasilkan.
Selain itu, dengan menabung anak juga diajak belajar membedakan antara keinginan dan kebutuhan. Dari situ mereka akan belajar bahwa perilaku boros sangat merugikan karena menghilangkan kesempatan untuk mendapatkan berbagai barang bagus yang mereka inginkan.
Lalu, bagaimana cara yang baik dan efektif untuk mendidik anak Anda dalam mengelola uang dengan menabung sedari dini? Simak dan terapkan ulasan dari Danaxtra.com seperti dikutip, Selasa (21/11/2017):
Kenalkan Konsep Uang
Berapa umur anak Anda? Balita? Sudah sekolah TK? Atau sudah duduk di bangku SD?
Sebelum mengajarkan si kecil untuk mengelola keuangan dengan menabung, alangkah baiknya jika pada tahap awal Anda mengenalkannya tentang konsep uang. Semakin dini Anda ajarkan konsep uang, akan semakin baik.
Anda bisa mulai dengan mengenalkan pecahan uang. Mulai dari nilai terkecil hingga paling besar. Dari uang pecahan koin hingga pecahan kertas. Dengan begitu, anak akan mulai mengerti nilai uang dan juga bentuk uang.
Anda pun sudah mulai bisa mengajarkan anak Anda untuk berhitung sedikit demi sedikit. Jika anak Anda sudah masuk sekolah, baik taman kanak-kanak ataupun sekolah dasar, maka akan lebih mudah untuk mengajarkannya.
Pada tahap itu, biasanya anak sudah diajarkan cara berhitung dan pemahaman dasar soal uang di sekolah. Setelahnya, tinggal dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya, saat Anda menyuruh si anak untuk membelikan dua sachet kopi di warung dengan uang pecahan kertas Rp10.000. Sesampainya di rumah, tanyakan berapa kembalian yang ia terima.
Lalu suruh anak untuk menghitung berapa harga masing-masing kopi, jika uang kembalian yang diterima ialah Rp 5.000. Semakin sering Anda mengajarkannya berhitung, maka si anak akan semakin paham dan mengerti bagaimana alur kerja dari uang tersebut.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tips kedua
Berikan Pancingan untuk Menabung
Salah satu pancingan yang bisa Anda berikan agar anak tergerak untuk menabung adalam memberikan uang saku. Secukupnya saja ya. Tidak berlebihan.
Apa ukuran secukupnya? Tentu disesuaikan dengan kebutuhan anak Anda. Misalnya, untuk anak yang sudah sekolah dasar, Anda menyiapkan budget uang saku sebesar Rp 10.000 tiap harinya.
Nah, sebagai orangtua, Anda harus bersikap tegas dengan tidak memberikan uang lebih dari yang telah ditetapkan. Bagaimanapun caranya dan apapun yang terjadi, si anak hanya bisa membeli sesuatu sesuai dengan uang yang diberikan.
Kalau sudah begitu, saat ingin membeli sesuatu seharga lebih dari Rp 10 ribu, si anak akan berpikir bagaimana caranya supaya bisa membeli barnag tersebut dengan uang yang terbatas. Anda boleh memberikan saran padanya agar menyisihkan sedikit uang saku untuk ditabung.
Dengan begitu, ia akan berlatih untuk mengendalikan diri dalam mengeluarkan uang. Ia juga akan belajar menghargai uang. Bahwa ketika ia menginginkan sesuatu, dibutuhkan usaha dan kesabaran.
Kalau anak Anda sudah berhasil mengelola uang saku yang diberikan secara harian, Anda bisa mengurangi durasinya. Misalnya diberikan dalam skala mingguan. Kalau durasi ini sudah berhasil memperlihatkan hasil positif terhadap perilaku keuangan terhadap anak, Anda bisa mulai memberikannya secara bulanan.
Pemberian uang saku dalam jumlah lebih banyak dengan durasi lebih panjang, akan membuat anak belajar menahan diri untuk tidak boros dan tetap menggunakannya sesuai dengan porsinya. Malah akan sangat bagus jika ia bisa menyisihkannya untuk ditabung.
Advertisement
Tips ketiga
Kenalkan Menabung dengan Celengan
Agar anak mempunyai media menabung, belikan celengan yang unik dan menarik untuk menambah semangat mereka dalam menyisihkan uang saku. Jika anak Anda perempuan, belikan celengan berbentuk karakter lucu seperti hello kitty, barbie, princess disney, rumah-rumahan, dan lainnya.
Untuk anak laki-laki, Anda bisa membelikan celengan berbentuk superhero, mobil, hewan buas, dan sebagainya.
Bagaimana cara agar anak-anak tambah termotivasi untuk menabung? Jika celengan sudah penuh, Anda bisa mengizinkan mereka untuk membeli barang yang sudah diidam-idamkan sejak lama.
Namun, Anda harus tetap mengajarkan untuk membeli barang yang berguna dan cukup berharga, sehingga usaha menabung mereka tidak sia-sia.
Anda juga bisa menjanjikan anak-anak pergi berlibur dan jalan-jalan jika mereka rajin menyisihkan uang untuk ditabung.
Tips keempat
Buat Anak “Bekerja” untuk Menabung
Untuk menambah semangat anak-anak dalam menabung, Anda bisa membuat mereka “bekerja” agar memperoleh uang. Bekerja di sini bukan berarti Anda memaksa mereka mencari pekerjaan di luar. Buatlah situasi agar mereka bekerja pada Anda untuk mendapatkan uang sebagai imbalannya.
Misalnya, Anda bisa meminta anak untuk melakukan tugas-tugas ringan seperti membereskan kembali mainan yang sudah dimainkan, meletakkan piring sehabis makan di tempat cuci piring, meletakkan sepatu pada tempatnya, membelikan sesuatu di warung, dan masih banyak lagi.
Sebagai imbalannya, Anda bisa memberikan uang saku atas tugas-tugas yang sudah anak-anak kerjakan. Jumlah uangnya pun tidak perlu besar, cukup seribu hingga dua ribu rupiah. Dengan begitu, anak-anak akan belajar untuk lebih menghargai uang, karena untuk mendapatkannya diperlukan usaha dan kerja keras. Tidak hanya itu, cara ini juga akan membantu mereka bertanggung jawab dengan membantu pekerjaan rumah. Yuk, dicoba!
Advertisement
Tips kelima
Ajarkan Anak Menabung Di Bank
Setelah anak-anak terbiasa menabung di media celengan, Anda bisa mulai mengenalkan media menabung lain yakni bank. Jika anak Anda sudah cukup usia, mengapa tidak sekalian dibukakan rekning khusus tabungan anak di di bank.
Sekarang sudah banyak bank yang menawarkan produk tersebut. Beberapa di antaranya sengaja mencetak kartu dan buku tabungan dengan gambar karakter kartun yang tentu menarik bagi anak-anak.
Untuk tahap awal, Anda bisa membantunya mengisi rekening terlebih dahulu agar ia senang. Setelah itu anjurkan ia untuk menabung dahulu di celengan, dan setorkan secara berkala ketika celengnan itu sudah penuh.
Agar ia makin semangat menabung, perlihatkan jumlah saldo yang tercetak di buku rekening setiap kali mereka selesai menabung. Ini akan menjadi pengalaman seru dan mengesankan bagi anak Anda. Semakin banyak saldo yang mereka lihat, maka semangat menabung akan semakin tinggi!
Dengan mengajarkan anak-anak menabung sedari dini, maka Anda sedang membentuk pribadi mereka untuk lebih menghargai uang. Tidak hanya sekadar disisihkan, sesekali Anda juga harus menjelaskan bahwa menabung juga harus memiliki tujuan.
Apakah untuk dana pendidikan, perencanaan masa depan, tabungan untuk biaya tidak terduga, atau tabungan untuk belanja sesuatu yang nilainya besar.
Dengan begitu mereka tahu tujuan dari menabung dan bersungguh-sungguh untuk mencapai tujuan tersebut.
Yuk, mulai ajarkan anak-anak menabung sejak dini!