REI: Pengembangan Kota Mandiri Mampu Cegah Urbanisasi

Pengembang PT Ciputra Group telah menggarap lahan seluas 2.000 hektare untuk dijadikan Kota Baru Maja.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 25 Jan 2018, 21:05 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2018, 21:05 WIB
CitraMaja Raya
Unit rumah di Citra Maja Raya, Kabupaten Lebak.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) terus mendorong para stakeholder dari pihak swasta untuk mengembangkan kota baru mandiri yang sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019.

Adapun 10 kawasan yang nantinya akan dibangun kota baru tersebut berada di Pontianak, Padang, Palembang, Tanjung Selor, Manado, Jayapura, Sorong, Makassar, Banjar Baru, dan Maja.

Kawasan yang disebut terakhir adalah pelopor, di mana PT Ciputra Group sebagai pihak pengembang telah menggarap lahan seluas 2.000 hektare untuk dijadikan Kota Baru Maja.

Ketua DPD Real Estate Indonesia (REI) Soelaeman Soemawinata, atau yang akrab disapa Eman menilai, faktor utama yang harus dilihat sebelum mengembangkan kawasan kota baru adalah potensi pertumbuhan ekonominya, atau economy based.

"Saya melihat adanya potensi daerah lain untuk dijadikan kawasan kota baru dengan mengidentifikasi economy based-nya. Baiknya, kota baru ini bisa tumbuh di luar Jawa, agar arus migrasi ke arah Jawa dan Jakarta itu tertahan, biar ada pertumbuhan di luar pulau itu," tuturnya di Citra Maja Raya, Kamis (25/1/2018).

 

Akses Harus Bagus

Kota Maja. (Dok Citramaja)
Kota Maja. (Dok Citramaja)

Selanjutnya, Eman turut memaparkan beberapa kriteria lainnya agar sebuah kawasan dapat diolah menjadi kota baru mandiri. Salah satunya ialah memiliki akses jalan penghubung yang bagus dengan kawasan kota lama.

"Pertama, dia harus punya akses langsung ke kota lamanya. Kota baru di luar Jabodetabek kan perluasan kota barunya butuh waktu yang tidak sebentar. Tentu, ini harus terkoneksi secara baik antara kota baru yang akan dikembangkan dengan kota lamanya," ucap dia.

"Selain itu, infrastruktur di daerah tersebut, seperti transportasi, juga sudah terfasilitasi. Seperti di Maja ini, yang telah dilewati jalur kereta ke Jakarta. Economy based akan bisa tumbuh jika ada struktur penunjangnya," tambahnya.

Dia memproyeksikan, kota baru itu nantinya dapat menjadi pusat bisnis baru menggantikan kota lama. "Kalau sudah matang, perkantoran yang tadinya ada di kota lama bisa dipindahkan ke kota barunya," ungkap Eman.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya