Liputan6.com, Jakarta - PT Pelita Air Service akan menjalankan operasional pesawat N219 Nurtanio serta perawatannya untuk Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Puncak Papua.
Langkah ini ditunjukkan melalui penandatanganan kerja sama operasi pesawat N219 antara Direktur Keuangan Pelita Air Service, Andre Herlambang dengan Gubernur Pemprov Kaltara, Irianto Lambrie dan Bupati Kabupaten Puncak Papua, Willem Wandik, baru-baru ini.
Advertisement
Baca Juga
Andre mengatakan, tujuan kerja sama ini untuk mendukung upaya pemerintah dalam memberikan kemudahan akses bagi masyarakat di Indonesia.
Perusahaan selama ini sudah mejalankan operasi dan perawatan pesawat VVIP BAE RJ 85 milik Kementerian Sekretariat Negara.
"Jadi kami menawarkan layanan manajemen pesawat dari pengoperasian hingga perawatannya kepada pihak pemerintah yang memiliki pesawat N219," kata Andre dalam keterangan resminya di Jakarta, Kamis (8/2/2018).
Layanan ini, sambung dia, meliputi pengoperasian pesawat serta perawatan harian N219 Nurtanio agar pihak Pemprov Kalimantan Utara dan Pemkab Puncak Papua dapat menggunakan pesawat N219 dengan aman dan nyaman.
Sebelumnya, Pelita Air Service juga menandatangani kesepakatan kerja sama komersialisasi pesawat N219 dengan PT Dirgantara Indonesia (DI).
Kerja sama komersialisasi pesawat N219 ini meliputi pembelian 20 pesawat N219 serta penyertaan Pelita Air Service dalam proses Delivery Centre dan Finishing pesawat N219.
"Melalui kerja sama ini (operasi N219 Nurtanio) diharapkan tercapai sinergi BUMN dan anak usaha BUMN guna memajukan dunia dirgantara Indonesia," tutup Andre.
Tonton Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
Pesawat N219 Nurtanio Laris Manis di Singapura Air Show
PT Dirgantara Indonesia (Persero) menjadi salah satu peserta di Singapore Air Show 2018. Dalam kepesertaannya, PT DI menawarkan berbagai produknya yang menjadi andalan, yaitu pesawat N219 Nurtanio.
Tak sia-sia, PT DI telah melakukan sejumlah penandatanganan dengan berbagai pihak mengenai komersialisasi pesawat terbaru N219 Nurtanio tersebut pada Rabu (7/2/2018). Penandatanganan ini disaksikan langsung oleh Menteri BUMN Rini Soemarno di Singapore Air Show 2018.
Menteri Rini mengungkapkan, setelah dilakukan peresmian dan pemberian nama Nurtanio pada pesawat N219, November 2017 lalu, pemerintah terus memberikan dukungan bagi pemasaran dan peningkatan kualitas layanan karya tangan anak bangsa baik di dalam maupun di luar negeri.
Pemerintah mengapresiasi terhadap rangkaian penandatanganan kerja sama ini sebagai bentuk kemajuan dan upaya PTDI dalam rangka mendorong pengembangan produk yang dihasilkan.
"Beberapa penandatanganan kerja sama yang dilakukan PT DI pada hari ini menunjukkan tingginya kepercayaan investor baik di dalam maupun luar negeri terhadap produksi atau karya anak bangsa. Pemerintah tentunya terus mendorong agar perluasan pemasaran atau komersialisasi terhadap produk yang dihasilkan juga didukung dengan kualitas pelayanan, kualitas manajemen dan safety dalam meningkatkan layanan jangka panjang dan berkelanjutan," ungkap Rini di Singapura, Rabu (7/2/2018).
Rini juga menegaskan tentang pentingnya keberadaan pesawat N219 yang dirancang untuk melayani operasional bandara perintis di wilayah-wilayah terpencil. Pembuatan dan pengembangan pesawat jenis ini memiliki kontribusi penting dalam menggerakkan roda perekonomian di Indonesia.
Dengan spesifikasi dan keunggulan yang dimilikinya, kehadiran pesawat N219 diharapkan mampu mendorong konektivitas antarpulau yang pada akhirnya mendorong perekonomian nasional.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT DI Elfien Goentoro mengungkapkan, pihaknya terus melakukan berbagai inisiatif dan pengembangan terhadap produk yang telah dihasilkan untuk terus memberikan pelayanan yang terbaik bagi industri dirgantara di Tanah Air.
"Berbagai inisiatif dan pengembangan yang dilakukan merupakan upaya perseroan dalam mendorong kualitas pelayanan dan pemasaran produk untuk memberikan kepuasan bagi pelanggan," ujar dia..
Beberapa kesepakatan yang ditandatangani hari ini di antaranya framework agreement pengadaan, pelayanan, dan komersialisasi 20 unit pesawat N219 Nurtanio dengan PT Pelita Air Service; pengadaan N219 Nurtanio dengan Bupati Puncak Jaya, Papua Willem Wandik.
Selain itu, pengadaan 50 pesawat N219 Nurtanio dan pengembangan SDM dan fasilitas kedirgantaraan di Aceh dengan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf.
Tak hanya itu, masih ada lagi, yaitu framework agreement penyusunan analisis operasional, dan pendanaan pengadaan 5 unit pesawat N219 Nurtanio dengan PT Trigana Air Service. Pada Singapore Airshow 2018, PT Trigana Air Service tertarik untuk pengadaan lima unit N219 Nurtanio ditambah opsi lima unit dan kerja saMa penyusunan analisis operasional pesawat N219 Nurtanio. PT DI juga akan membantu Trigana Air Service untuk mendapat pendanaan untuk menunjang pengadaan pesawat N219 Nurtanio.
Framework agreement antara PT DI dan Trigana Air Service ini berlaku selama dua tahun, berlaku sejak tanggal efektif penandatanganan, dan dapat diperpanjang atas persetujuan kedua belah pihak.
Selain itu, PT DI melakukan framework agreement pengadaan 2 unit pesawat N219 Nurtanio dengan Gubernur Provinsi Kalimantan Utara Irianto Lambrie; framework agreement pemasaran, pengadaan dan produksi pesawat N219 Nurtanio dengan Avitra Aerospace Technologies.
Advertisement