BI: Keyakinan Konsumen RI Masih Tinggi

Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Februari 2018 yang tetap berada di atas 100 yakni sebesar 122,5.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 07 Mar 2018, 09:00 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2018, 09:00 WIB
20151104-Bahas-Bank-Indonesia
Bank Inodnesia (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Keyakinan konsumen RI akan pertumbuhan ekonomi nasional masih tinggi. Hal ini dibuktikan dengan hasil survei konsumen yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) pada Februari 2018.

Hasil survei tersebut menunjukkan keyakinan konsumen tetap berada pada level yang optimistis, meski tidak sekuat bulan sebelumnya.

Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Februari 2018 yang tetap berada di atas 100 yakni sebesar 122,5. Namun lebih rendah dari Indeks Keyakinan Konsumen bulan sebelumnya yang tercatat 126,1.

"Penurunan Indeks Keyakinan Konsumen terutama disebabkan oleh menurunnya indeks ketepatan waktu pembelian barang tahan lama atau durable goods dan indeks ekspektasi kegiatan usaha pada 6 bulan mendatang," tulis laporan BI tersebut, Rabu (7/3/2018).

Hasil survei juga mengindikasikan bahwa tekanan kenaikan harga meningkat pada dua bulan mendatang atau pada Mei 2018.

Ekspektasi terhadap peningkatan harga dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan terhadap barang atau jasa pada periode bulan Ramadhan dan kekhawatiran konsumen terhadap evaluasi tarif listrik dan harga BBM pada triwulan II 2018.

Sementara, tekanan harga dalam enam bulan dan 12 bulan mendatang diperkirakan menurun didukung persepsi konsumen terhadap tetap terjaganya ketersediaan barang dan jasa.

Ekonomi RI Jadi Raksasa ke-15 Dunia

20151104-Bahas-Bank-Indonesia
Bank Inodnesia (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo mengatakan bahwa Indonesia kembali membuktikan sebagai negara besar dan tengah berada dalam langkah untuk menjadi negara maju. Hal itu terlihat dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia yang telah menembus US$ 1 triliun per tahun.

Bahkan dengan masuknya PDB Indonesia ke angka US$ 1 triliun, menjadikan Indonesia masuk dalam grup trillion dollar club.

"Indonesia luar biasa, ekonomi Indonesia masuk ke dalam US$ 1 triliun, dan US$ 1 triliun ekonomi itu adalah sesuatu yang besar dan itu menunjukan bahwa Indonesia mengarah kepada ekonomi besar dunia," kata dia pada 27 Februari 2018.

Dengan angka PDB tersebut, Agus mengaku Indonesia kini berada di urutan ke-15 sebagai negara dengan ekonomi terbesar di dunia. Angka ini diperkirakan akan terus meningkat mengingat pertumbuhan ekonomi Indonesia juga terus menanjak. 

Tidak hanya diakui di ASEAN, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga diakui di dunia. Sebagai bukti, Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah pertemuan tahunan International Moneter Fund (IMF)-World Bank pada Oktober 2018.

"Mereka (IMF) sangat positif dengan ekonomi kita. Bahkan mereka percaya ekonomi Indonesia tumbuh 5,3 persen (2018), kita di pemerintah dan DPR itu sepakati pertumbuhannya 5,4 persen, tetapi kalau dari IMF mengatakan 5,3 persen, saya lihat ini cerminan konfiden dari IMF terhadap Indonesia," tutup Agus.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya