Liputan6.com, Jakarta - Kepala BNPB Willem Rampangilei melakukan peninjauan lapangan untuk mengecek dan mengukur kesiapsiagaan Bali dalam menghadapi bencana terkait akan diadakannya pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) Bank Dunia 2018 pada 8-14 Oktober 2018.
Bersama Danrem, Asops Kodam Udayana dan Deputi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB, Kepala BNPB memeriksa kesiapan gedung dan jalur serta tempat evakuasi jika bencana alam terjadi.
Advertisement
Baca Juga
BNPB bersama Pemerintah Provinsi Bali, TNI, Polri, BPBD, serta dinas terkait untuk melakukan rencana operasi jika terjadi bencana di wilayah Bali. Hal ini merupakan salah satu syarat dari Meeting Team Secretariat (MTS) IMF-WB.
Terkait dengan kerawanan bencana di Bali, pemerintah selaku tuan rumah penyelenggaraan kegiatan tersebut, bertanggung jawab atas keselamatan para delegasi dan pada saat yang bersamaan, keamanan dan keselamatan wisatawan asing, wisatawan lokal dan penduduk setempat juga menjadi bagian yang tidak boleh diabaikan.
Potensi bencana alam yang ada di Bali antara lain adalah letusan gunung api, gempa bumi dan tsunami.
"Hingga saat ini, kita telah menunjukkan progres yang sangat baik dengan telah disusunnya Rencana Operasi Pengamanan oleh TNI bekerjasama dengan POLRI, Pemerintah dan Pemerintah Daerah bagi delegasi yang akan hadir pada kegiatan tersebut," ucap Willem dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (28/3/2018).
Rekomendasi ITDC
Pada kesempatan tersebut rombongan juga melakukan pengecekan di beberapa tempat, antara lain, tempat pelaksanaan konferensi dan penginapan tamu delegasi di Bali Nusa Dua Convention Center serta Garuda Wisnu Kencana (GWK).
Mengecek kesiapsiagaan tempat tersebut jika bencana alam terjadi dan sesuai rencana operasi yang ditentukan.
Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) merekomendasikan bangunan Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) tahan gempa bumi sampai dengan magnitude 8,5 SR.
Selain itu juga mengecek jalur evakuasi yang dilakukan untuk bencana kebakaran dan gempa bumi, titik kumpul di BNDCC 1 di pintu masuk Jimbaran dan parkir selatan.
Sedangkan, BNDCC 2 di depan area drop off BNDCC 2, leading dock Pecatu Hall. Sedangkan untuk evakuasi bencana tsunami di roff top of BNDCC hotel yang mampu menampung sampai dengan 5.000 orang.
Pelatihan dan latihan perlu dilakukan dengan bertahap, bertingkat dan berlanjut. Oleh karena itu, pada tanggal 26 April 2018 mendatang, bersamaan dengan Hari Kesiapsiagaan Bencana, diusulkan agar dilaksanakan Table Top Exercise untuk Rencana Operasi untuk evakuasi VVIP VIP, dan dapat dilanjutkan dengan TFG dan Geladi Lapangan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement