BPS: Indeks Pembangunan Manusia RI Capai 70,81 pada 2017

IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Apr 2018, 16:30 WIB
Diterbitkan 16 Apr 2018, 16:30 WIB
Tenaga Kerja RI Masih Didominasi Lulusan SMP ke Bawah
Pekerja tengah mengerjakan proyek transportasi di Jakarta, Jumat (1/12). BPS menyatakan bahwa hingga Agustus 2017, penyerapan tenaga kerja RI masih didominasi oleh penduduk bekerja yang berpendidikan rendah, dari SMP ke bawah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia pada tahun 2017 mencapai 70,81. Angka ini meningkat sebesar 0,63 poin atau tumbuh sebesar 0,90 persen dibandingkan 2016.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, IPM disusun dengan menggunakan tiga dimensi, yaitu umur harapan hidup, harapan lama sekolah, dan standar hidup layak.

Dia mengatakan, melihat umur harapan hidup pada 2017, dapat diperkirakan bayi yang lahir pada 2017 memillki harapan untuk dapat hidup hingga 71,06 tahun atau lebih lama 0,16 tahun jika dlbandingkan dengan harapan hidup bayi yang lahir pada tahun sebelumnya.

"Peningkatan umur harapan hidup menunjukkan adanya perbaikan tingkat kesehatan masyarakat. Selama periode 2010 hingga 2017, Indonesia telah berhasil meningkatkan umur harapan hidup saat lahir sebesar 1,25 tahun atau tumbuh sebesar 0,25 persen per tahun dari 69,81 tahun pada tahun 2010," kata dia di kantornya, Senin (16/4/2018).

Demikian pula dengan harapan lama sekolah, anak-anak yang pada 2017 berusia tujuh tahun memiliki harapan dapat menikmati pendidikan selama 12,85 tahun (Diploma l), lebih lama 0,13 tahun dibandingkan dengan anak yang berumur sama pada 2016. 

 

Selanjutnya

Tenaga Kerja RI Masih Didominasi Lulusan SMP ke Bawah
Pekerja tengah mengerjakan proyek transportasi di Jakarta, Jumat (1/12). BPS menyatakan bahwa hingga Agustus 2017, penyerapan tenaga kerja RI masih didominasi oleh penduduk bekerja yang berpendidikan rendah, dari SMP ke bawah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara itu, penduduk usia 25 tahun ke atas secara rata-rata telah menempuh pendidlkan selama 8,10 tahun, lebih lama 0,15 tahun dibandingkan dengan rata-rata tahun sebelumnya.

Angka ini menunjukkan, pada 2017 penduduk Indonesia secara rata-rata baru mencapai tingkat pendidikan sekolah menengah pertama (SMP) kelas IX.

"Selama periode 2010 hingga 2017, harapan lama sekolah di Indonesia telah meningkat sebesar 1,56 tahun atau tumbuh sebesar 1,87 persen per tahun. Sementara itu, rata-rata lama sekolah meningkat 0,64 tahun atau tumbuh 1,18 persen per tahun," ujar dia.

Selanjutnya, kata dia, yang memiliki kualitas hidup manusia adalah standar hidup layak yang dipresentasikan oleh pengeluaran per kapita. Pada 2017, dia menambahkan, pengeluaran per kapita masyarakat Indonesia mencapai Rp 10,66 juta per tahun.

"Selama tujuh tahun terakhir, pengeluaran per kapita masyarakat meningkat sebesar 1,76 persen per tahun," ujar dia.

Sebagai informasi, IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk).

IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya.

 

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya