Strategi Kemenperin Kembangkan Industri Fashion Muslim RI

Kemenperin mendukung pengembangan industri fashion muslim di Indonesia agar dapat bersaing di pasar global. Apa saja dukungan itu?

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Apr 2018, 18:15 WIB
Diterbitkan 19 Apr 2018, 18:15 WIB
Pakai Sarung dan Peci, Jokowi Buka Muslim Fashion Festival 2018
Presiden Joko Widodo atau Jokowi didampingi Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto melihat-lihat busana saat menghadiri pembukaan Muslim Fashion Festival (Muffest) Indonesia Tahun 2018 di JCC, Kamis (19/4). (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong pelaku usaha fashion muslim untuk terus berinovasi dan meningkatkan produktivitasnya serta memperkuat merek lokal. Hal ini dilakukan agar para pelaku industri fashion muslim, terutama yang berskala kecil (IKM) dapat bersaing dan mampu menembus pasar ekspor dunia.

"Terutama di Ditjen IKM karena memang potensi IKM di bidang fashion cukup membanggakan dengan market share kita cukup besar, tapi kita juga harus ingat, Indonesia sudah mulai dilirik orang sebagai pasar juga," ungkap Direktur IKM Kimia, Sandang, Aneka dan Kerajinan Kemenperin, E Ratna Utarianingrum di JCC, Jakarta, Kamis (19/4/2018).

Kerena itu, Kemenperin terus berupaya memberikan kemudahan usaha bagi pelaku industri kecil dan menengah berupa bantuan untuk mengakses permodalan, dan bantuan promosi produk.

"Beberapa komponen yang bisa diakses adalah bantuan peralatan dan mesin, terutama untuk peningkatan produktivitas melalui program restrukturisasi mesin dan peralatan bersifat potongan harga bagi perajin kalau mau ganti mesinnya ke mesin yang baru dan bantuan bimbingan teknis, promosi dalam, dan luar negeri. Mengajak pelaku industri yang sudah memenuhi kriteria untuk dapat promosi keluar negeri," jelasnya.

Lebih jauh, Ratna mengatakan, pemerintah akan terus mendorong kecintaan pada produk dalam negeri, mengingat masih banyak potensi yang masih dapat digali.

"Kita dorong terus kecintaan pada produk dalam negeri. Tahun ini Kemenperin memfasilitasi industri kecil dan menengah binaannya sebanyak 12 booth di mana kami coba berikan kesempatan pameran offline seperti ini, jadi kontak secara langsung dengan konsumen," tandasnya.

 

 

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Target Ekspor Naik

Parade Busana Muslim Meriahkan Pembukaan Muffest 2018
Model berjalan mengenakan busana muslim saat pembukaan Muffest 2018, Jakarta, Kamis (19/4). Selain fashion show, Muffest menyajikan pameran 200 merek fashion muslim yang berlangsung mulai 19 April hingga 22 April 2018. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Untuk diketahui, Kementerian Perindustrian menargetkan ekspor industri fashion muslim Indonesia bisa meningkat sebesar 10 persen pada 2018. Menilik data Kemenperin, nilai ekspor produk fashion Indonesia pada 2017 mencapai US$ 13,29 miliar atau tumbuh 8,7 dari tahun sebelumnya.

Kementerian Perindustrian juga sudah bermitra dengan lima platform e-commerce, yaitu Shopee, Bukalapak, Tokopedia, Belanja.com, dan Blibli dalam program bertajuk e-Smart IKM sebagai upaya mendorong perluasan jangkauan produk fashion muslim.

Program e-Smart IKM ini telah memberikan pelatihan dan lokakarya untuk 1.730 di tahun 2017. Diharapkan, jumlah IKM yang ikut kegiatan ini naik menjadi 4.000 IKM di tahun ini.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya