Menteri Rini: Kita Umumkan Dirut Pertamina Dalam Waktu Dekat

Saat ini kepemimpinan sementara (Plt) di Pertamina dijabat oleh Nicke Widyawati.

oleh Bawono Yadika diperbarui 23 Mei 2018, 20:53 WIB
Diterbitkan 23 Mei 2018, 20:53 WIB
PT Pertamina
logo pertamina

Liputan6.com, Jakarta Menteri Badan Usaha dan Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menyatakan telah mengantongi nama yang akan menggantikan posisi Elia Massa Manik sebagai Direktur Utama PT Pertamina.

Ia menyampaikan hal tersebut dalam acara sharing dan diskusi terbuka dalam rangka Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) oleh Kementerian BUMN dan komunitas CEO-CEO Muda di Lotte Shopping Avenue Jakarta Rabu, (23/5/2018).

"Sudah-sudah, kita sudah dapat dirutnya. Insha Allah dalam waktu dekat kita akan umumkan kepada teman-teman," ujar Rini.

Sebelumnya, anggota Komisi VI DPR RI Darmadi Durianto mengungkapkan cukup sulit untuk menentukan sosok yang tepat untuk menjadi Direktur Utama Pertamina.

"Pertamina ini rumit, banyak kepentingan di dalamnya. Seorang Direktur Utama di Pertamina tidak gampang. Direktur Utama yang lama tidak tahan uji, banyak kepentingan besar. Mem-balancing kepentingan-kepentingan itu jadi tugas berat Direktur Utama," ujarnya.

Ia lebih jauh menjelaskan pemimpin perusahaan plat merah tersebut kemudian harus memiliki tiga keterampilan, yaitu conceptual skill, human skill dan technical skill.

"Karena jabatannya juga politis. Harus punya technical skil, juga harus punya conceptual skill dan human skill. Kalau hanya punya kemampuan teknis, ya akan terlempar. Seperti human skill itu penting, untuk melobi-lobi berbagai pihak," kata dia.

Namun demikian, Darmadi percaya jika Presiden Jokowi mampu memilih sosok yang terbaik untuk pemimpin Pertamina. Menurut dia, setidaknya ada tiga nama yang akan dipilih menggantikan Elia Massa.

"Sudah ada tiga nama. ‎Ini di Undang-Undang BUMN sudah tertera syarat-syarat untuk menjadi direksi. Harus punya etika, berintegrasi, punya kompetensi, punya kredibilitas. Dan minimal harus kuasai tiga hal tadi," tandas dia.

Menteri Rini: Saya Ganti Dirut Pertamina untuk Jaga Ketersediaan Premium

Menteri BUMN Rini Soemarno (Dok Foto: Humas Kementerian BUMN)
Menteri BUMN Rini Soemarno (Dok Foto: Humas Kementerian BUMN)

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno telah mencopot Elia Masa Manik dari jabatan Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina (Persero). Saat ini kepemimpinan sementara (Plt) di Pertamina dijabat oleh Nicke Widyawati.

Di hadapan para generasi milenial di De Tjolomadoe, Rini mengatakan pergantian Dirut tersebut demi terus meningkatkan peran Pertamina kepada masyarakat, terutama dalam menjaga pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang masih bersubsidi.

"Kalau pemerintah sudah katakan barangnya (Solar, Premium dan Elpiji) harus tersedia, Pertamina harus melakukan karena Pertamina milik negara, milik bangsa. Maka itu saya lakukan perubahan. Saya harap Bu Nicke ini bisa lakukan fungsinya dan bagusnya lagi dia perempuan," kata Rini di De Tjolomadoe, Sabtu (28/4/2018).

Rini mengaku, meski Pertamina memiliki produk-produk BBM nonsubsidi seperti Pertalite dan Pertamax, masih banyak masyarakat yang membutuhkan Premium, Solar, dan Elpiji. Untuk itu kestabilan pasokan harus benar-benar dijaga.

"Kita ini mengelola BUMN salah satu fungsinya untuk kepentingan masyarakat Indonesia," tambah Rini.

Ungkapan Rini ini muncul ketika salah satu generasi milenial menanyakan kepadanya mengenai apa rencana Menteri Rini dalam meningkatkan peran BUMN dalam pertumbuhan ekonomi. Pertanyaan tersebut disampaikan melalui media sosial.

Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Pertamina (Persero) memutuskan perubahan susunan direksi pada Jumat (20/4/2018).

Hasil RUPSLB tersebut memutuskan mengganti lima direksi. Deputi Bidang Usaha Tambang, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno menuturkan, keputusan tersebut dilakukan bersama dan mendapatkan masukan dari Dewan Komsaris.

Ada sejumlah hal jadi pertimbangan pergantian direksi. Pertama, ini dalam rangka memperkuat dan mempercepat implementasi holding. Kedua, melihat perkembangan kondisi terakhir. Hal itu melihat kecelakaan pipa di Teluk Balikpapan dan kelangkaan bahan bakar minyak (BBM).

"Komisaris sudah melakukan kajian implementasi yang sangat komprehensif selama satu bulan penuh bersama direksi dan sudah dilaporkan kepada kementerian,” ujar dia.

Ia menambahkan, kehadiran direktur baru tersebut dapat mempercepat rencana bisnis yang ada. Hal itu diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya