Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengingatkan PT Pertamina (Persero) untuk mengkaji rencana peluncuran elpiji 3 kilogram (kg) nonsubsidi. Imbauan ini supaya tidak terjadi penyalahgunaan sama seperti elpiji bersubsidi dengan ukuran serupa.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan, Pertamina harus mewaspadai maraknya penyalahgunaan elpiji, setelah elpiji 3 kg nonsubsidi diluncurkan.
Advertisement
Baca Juga
Dengan kehadiran elpiji nonsubsidi 3 kg, dia khawatir elpiji subsidi 3 kg dijual dengan harga nonsubsidi atau lebih mahal. Hal ini dimanfaatkan segelintir oknum untuk mencari keuntungan.
"Takutnya elpiji yang subisidi, dijual dengan harga nonsubsidi kan. Benar enggak?," kata Djoko di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (31/5/2018).
Atas adanya kemungkinan penyelewengan elpiji bersubsidi 3 kg, Djoko mengingatkan Pertamina untuk mengkaji ulang rencana peluncuran elpiji 3 kg nonsubsidi. Meski begitu, dia mendukung adanya produk baru elpiji nonsubsidi dengan ukuran 3 kg.
"Yang nonsubsidi enggak apa-apa. Cuma mesti kita evaluasi dulu ya. Misalnya nih ada satu subsidi sama nonsubsidi, ini nanti habis subsidi dijual nonsubsidi," papar Djoko.
Menurut Djoko, Pertamina perlu memberikan ciri khas elpiji 3 kg nonsubsidi agar bisa dibedakan masyarakat dengan elpiji 3 kg subsidi. Langkah tersebut bisa dijadikan upaya menghindari penyalahgunaan epiji 3 kg non subsidi.
"Kecuali warnanya dibedain, tapi bisa saja dicat disemprot, harus ada pembeda dari sisi tabungnya (elpiji 3 kg)," tandas Djoko.
Pertamina Keluarkan Elpiji 3 Kg Nonsubsidi pada Juli 2018
PT Pertamina (Persero) akan mengeluarkan produk baru Elpiji 3 kilogram (kg) nonsubsidi. Hal ini untuk melengkapi jenis Elpiji yang disediakan perusahaan guna memenuhi kebutuhan masyarakat mampu.
Pelaksana tugas Direktur Utama PT Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan, Elpiji nonsubsidi tersebut akan diluncurkan pada Juli 2018.
"Juli kami akan keluarkan Elpiji nonsubsidi 3 kg," kata Nicke, saat rapat dengan Komisi VII DPR, di Gedung DPR, Jakarta, pada 23 Mei 2018.
Nicke mengungkapkan, Elpiji 3 kg nonsubsidi dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Lantaran sebagian masyarakat mampu memilih menggunakan Elpiji 3 kg karena ukuran yang jauh lebih kecil dibanding Elpiji nonsubsidi yang telah dipasarkan sebelumnya.
"Karena ada masyarakat yang mampu membutuhkan ukuran yang kecil," ucap dia.
Sebelumnya, Basuki Trikora Putra saat menjabat sebagai Senior Vice President (SPV) Non Fuel Marketing PT Pertamina (Persero) mengatakan, Pertamina telah mempersiapkan peluncuran Elpiji nonsubsidi 3 kg, yang akan diluncurkan pada 2018.
"Kita masih dalam tahap persiapan, tapi 2018 kita rencanakan akan diluncurkan," kata Basuki.
Basuki mengungkapkan, Pertamina akan menamai Elpiji nonsubsidi dengan label Bright Gas 3 kg. Sebelumnya, Pertamina juga mengeluarkan Elpiji dengan merek Bright Gas untuk ukuran 5,5 kg. "Kemasan 3 kg, mereknya Bright Gas," ujar Basuki.
Basuki mengatakan, sebelum dipasarkan, Pertamina melakukan uji pasar Elpiji nonsubsidi 3 kg secara bertahap terlebih dahulu. Hal ini untuk mengukur minat masyarakat terhadap produk baru tersebut.
"Kita cobalah bertahap seperti 5,5 kg, waktu itu kita lihat respons pasar seperti apa," tutur dia.
Saat ini Pertamina melakukan uji coba pasar pada kawasan perumahan di Tangerang Selatan, dengan jumlah 200 kepala keluarga (kk). "Kita masih uji coba. Uji cobanya di daerah kecil sekali, daerah Tangerang Selatan," tutur Basuki.
Advertisement