Liputan6.com, Semarang - PT Jasamarga Semarang Batang saat ini mempercepat pembangunan Jalan Tol Batang-Semarang. Ditargetkan jalan tol ini bisa dilalui fungsional saat mudik Lebaran 2018.
Lalu, bagaimana kondisinya saat ini?
Liputan6.com berkesempatan melalui jalan tol fungsional tersebut bersama jajaran direksi PT Jasa Marga (Persero) Tbk demi memastikan kesiapan jalan tol tersebut sebelum dibuka fungsional pada H-7 Lebaran 2018.
Advertisement
Keluar wilayah Pemalang, berbagai truk proyek masih wara-wiri melintas di Jalan Tol Batang-Semarang yang baru dilakukan pengerasan di satu lajur dengan mampu menampung dua jalur mobil. Sedangkan lajur satunya masih kondisi tanah.
Baca Juga
Yang menjadi perhatian pemudik nampaknya di Jembatan Kalikuto, Kendal. Karena jembatan tersebut baru bisa dilalui pada H-2 lebaran. Padahal pembukaan jalur fungsional sudah dilakukan H-7 Lebaran.
"Jadi plan B yang kami siapkan, sebelum jembatan ini akan kami keluarkan melalui jalan arteri, nanti 500 meter akan kami masukkan kembali ke tol fungsional ini. Tapi H-2 sudah bisa dilalui jembatan ini," kata Direktur Utama PT Jasamarga Semarang Batang (JSB) Arie Irianto di Semarang, Jumat (1/6/2018).
Seluruh pengerjaan proyek tol Batang-Semarang akan dihentikan pada H-10 dan akan dilanjutkan pada H+10. Hal itu demi memperlancar arus mudik dan arus balik.
Kondisi Jalan baru Tahap Pengerasan Awal
Dengan kondisi jalan yang baru tahap pengerasan awal (lean concrete) mobil tidak bisa melintas dengan kecepatan tinggi. Kecepatan maksimal jalan tol fungsional ini hanya 40 km/jam. Untuk di beberapa titik, pengerasan jalan masih belum tersambung dan butuh pengerjaan ekstra.
Pihak JSB sendiri telah menyiapkan beberapa rest area di sepanjang jalur fungsional hingga ke Semarang yang bersifat temporary. Fasilitas yang tersedia mulai dari toilet hingga pos BBM dari PT Pertamina (Persero).
Setelah menyusuri jalan tol sepanjang 75 km, pemudik dipertemukan dengam simpang susun Krapyak yang menjadi penghubung dengan jalan tol Semarang ABC. Setelah melewati simpang susun, sekitar 500 meter pemudik dihadapkan dengan Gerbang Tol Manyaran. Di sinilah diperkirakan akan terjadi kepadatan kendaraan.
"Lalu lintas hari biasa biasanya sekitar 16 ribu kendaraan, tapi nanti saat puncak mudik diperkirakan akan ada kenaikan menjadi 44 ribu kendaraan," tambah General Manager Cabang Semarang, Johanes Mancelly.
Pihak PT Trans Marga Jateng (TMJ) selaku pengelola ruas tol Semarang ABC akan menambah gardu tol di Gerbang Manyaran. Gardu tol akan bertambah empat sehingag total ada 12 gardu tol.
"Untuk mempercepat transaksi kita juga akan operasikan dua mobile reader, yang akan jemput bola," lanjut Direktur Utama PT Trans Marga Jateng, Yudi Krisyunoro.
Setelah itu, para pemudik bisa melalui ruas tol Semarang ABC yang selama ini sudah dioperasikan dan menyambung dengan ruas tol Semarang-Solo yang sudah beroperasi hingga Salatiga.
Bagaimana, apakah akan mudik melalui jalan tol fungsional atau melalui jalur pantura?
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement