Pemerintah dan Jasa Marga Bakal Bongkar Gerbang Tol Cikarang Utama

Jasa Marga sebagai Badan Usaha Jalan Tol di Ruas tol Jakarta-Cikampek akan memindahkan gerbang tol ke dua titik.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Jun 2018, 13:45 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2018, 13:45 WIB
Kepadatan Kendaraan di Gerbang Tol Cikarang Utama
Foto aerial suasana kepadatan kendaraan yang menuju Gerbang Tol Cikarang Utama di Bekasi, Jawa Barat, Minggu (10/6) dini hari. Pada H-5 Lebaran arus mudik di ruas Tol Jakarta-Cikampek mulai mengalami kepadatan. (Liputan6.com/Arya Manggala)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah bersama PT Jasa Marga Tbk berencana membongkar Gerbang Tol (GT) Cikarang Utama atau Gerbang Tol Cikarang Utama. Sebagai gantinya, Jasa Marga sebagai Badan Usaha Jalan Tol di Ruas tol Jakarta-Cikampek akan memindahkan gerbang tol ke dua titik.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Herry TZ mengatakan, kedua titik tersebut yakni dipindah menuju Gerbang Tol Cikopo. Serta satu titik lagi adalah di pindah menuju Gerbang Tol Sadang di Purwakarta.

"Ini masih dikaji indikasinya dipindah ke Cikopo (Cipali) atau di Sadang. Ini sudah disampaikan sedang kita kaji bagaimana realisasinya seperti itu," ujar doa di Dafam Hotel Teraskita, Jakarta, seperti ditulis Selasa (12/6/2018).

Herry menambahkan, rencana pemindahan tersebut saat ini masih terus dikaji antara Jasa Marga dengan Kementerian PUPR sebagai regulator jalan tol. 

Salah  satu poin kajian yang disebut Herry, apakah perlu dibangun gerbang tol baru di kedua titik tersebut atau justru memanfaatkan teknologi di kedua titik tersebut.

"Kalau nanti itu diputuskan maka harus dibangun gerbang lagi. Tapi kalau sekarang masih cukup memadai mungkin solusinya kita ke teknologi barangkali itu lebih baik. Ini masih terus kita kaji solusinya," ujar dia.

 

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

Arus Mudik, Tiga Gerbang Tol Ini Catatkan Lalu Lintas Terpadat

Kepadatan Kendaraan di Gerbang Tol Cikarang Utama
Foto aerial kepadatan kendaraan yang menuju Gerbang Tol Cikarang Utama di Bekasi, Jawa Barat, Minggu (10/6) dini hari. Lima hari jelang Lebaran, kepadatan terpantau didominasi oleh kendaraan pribadi dan bus angkutan penumpang. (Liputan6.com/Arya Manggala)

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) merekapitulasi perkembangan terkini kepadatan lalu lintas mudik Lebaran 2018 di ruas tol yang ada di Jawa.

Data menunjukan, volume kendaraan terus meningkat sampai 9 Juni 2018, namun sejumlah solusi pun telah dipersiapkan untuk hadapi arus mudik.

Kepala Badan Litbang Kementerian Perhubungan, Sugihardjo mengatakan, salah satu kendala yang pihaknya temui di lapangan ialah proyek Jembatan Kali Kuto di Tol Batang-Semarang yang masih terus berlanjut. Meski demikian, pengaturan lalu lintas sudah timnya beserta Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri persiapkan.

"Traffic management-nya sudah disesuaikan oleh Korlantas sebagai penanggung jawab. Jadi konfliknya hanya dari yang keluar tol dan arah timurnya, itu pun karena jalurnya diputar," ujar dia di Gedung Kementerian Perhubungan, Jakarta, Minggu 10 Juni 2018.

Melihat data PT Jasa Marga (Persero) Tbk, kepadatan lalu lintas memang terpantau terjadi di beberapa titik gerbang tol (GT) pada 9 Juni kemarin. Adapun pintu tol dengan arus lalu lintas keluar-masuk terpadat yakni GT Cikarang Utama, dengan total kendaraan yang melintas sebanyak 130.816.

Pintu tol berikut dengan lalu lintas tersibuk lainnya adalah GT Palimanan (arah timur) sebesar 68.093 kendaraan, diikuti GT Cileunyi dengan jumlah kendaraan 62.462.

Mengantisipasi kemacetan semakin mengular, Sugihardjo menyatakan telah siap memberlakukan sistem contra flow, seperti di Tol Cikampek-Palimanan (Cipali). "Mungkin Tol Cipali juga kalau diperlukan akan dibuat contra flow ke arah timur," ujar dia.

Berikutnya, dia juga turut mengimbau pemudik yang hendak melewati Tol Salatiga-Kartasura. Di sana ada proyek Jembatan Kali Kenteng yang sedang dituntaskan. Meski mempersiapkan jalur alternatif, ia melarang kendaraan berat melintasinya.

"Jalur alternatifnya itu gradiennya cukup tinggi, jadi petugas akan menyeleksi sehingga kendaraan yang performansinya sudah turun tidak kita sarankan lewat situ. Jadi kendaraan berat enggak bisa masuk, terus kendaraan yang sudah tua juga, takutnya jalan mundur," tutur dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya