Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) merekapitulasi perkembangan terkini kepadatan lalu lintas mudik Lebaran 2018 di ruas tol yang ada di Jawa.
Data menunjukan, volume kendaraan terus meningkat sampai 9 Juni 2018, namun sejumlah solusi pun telah dipersiapkan untuk hadapi arus mudik.
Kepala Badan Litbang Kementerian Perhubungan, Sugihardjo mengatakan, salah satu kendala yang pihaknya temui di lapangan ialah proyek Jembatan Kali Kuto di Tol Batang-Semarang yang masih terus berlanjut. Meski demikian, pengaturan lalu lintas sudah timnya beserta Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri persiapkan.
Advertisement
Baca Juga
"Traffic management-nya sudah disesuaikan oleh Korlantas sebagai penanggung jawab. Jadi konfliknya hanya dari yang keluar tol dan arah timurnya, itu pun karena jalurnya diputar," ujar dia di Gedung Kementerian Perhubungan, Jakarta, Minggu (10/6/2018).
Melihat data PT Jasa Marga (Persero) Tbk, kepadatan lalu lintas memang terpantau terjadi di beberapa titik gerbang tol (GT) pada 9 Juni kemarin. Adapun pintu tol dengan arus lalu lintas keluar-masuk terpadat yakni GT Cikarang Utama, dengan total kendaraan yang melintas sebanyak 130.816.
Pintu tol berikut dengan lalu lintas tersibuk lainnya adalah GT Palimanan (arah timur) sebesar 68.093 kendaraan, diikuti GT Cileunyi dengan jumlah kendaraan 62.462.
Mengantisipasi kemacetan semakin mengular, Sugihardjo menyatakan telah siap memberlakukan sistem contra flow, seperti di Tol Cikampek-Palimanan (Cipali). "Mungkin Tol Cipali juga kalau diperlukan akan dibuat contra flow ke arah timur," ujar dia.
Berikutnya, dia juga turut mengimbau pemudik yang hendak melewati Tol Salatiga-Kartasura. Di sana ada proyek Jembatan Kali Kenteng yang sedang dituntaskan. Meski mempersiapkan jalur alternatif, ia melarang kendaraan berat melintasinya.
"Jalur alternatifnya itu gradiennya cukup tinggi, jadi petugas akan menyeleksi sehingga kendaraan yang performansinya sudah turun tidak kita sarankan lewat situ. Jadi kendaraan berat enggak bisa masuk, terus kendaraan yang sudah tua juga, takutnya jalan mundur," tutur dia.
Jembatan Kali Kenteng
Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengingatkan pemudik tetap berhati-hati pada beberapa titik kritis jalur mudik terutama di jembatan Kali Kenteng, bagian dari ruas tol Salatiga-Kartasura.
Pada titik tersebut terjadi konsentrasi kepadatan kendaraan yang melintas. Jembatan ini belum dapat dilalui dalam masa mudik Lebaran 2018 karena pembangunannya belum selesai dengan kemajuan fisik saat ini berkisar 65 persen.
Agar tetap dapat dilewati pemudik, telah dibangun dan disiapkan jalan sementara sepanjang 500 meter yang berada di sisi bawah jembatan.
Jalan ini memiliki lebar 8 hingga 10 meter dengan kondisi lean concrete (alas beton) setebal 10 cm, namun hanya dapat dilalui untuk satu lajur kendaraan.
Kendaraan harus mengalami antrean rata-rata 30 menit akibat penyempitan dari dua lajur menjadi satu lajur. Kendaraan melintas perlahan satu per satu dengan kecepatan sekitar 20 km per jam.
Mengenai faktor keamanan jalan tersebut, PT Waskita Karya Tbk sebagai kontraktor pelaksana dalam laporannya menyatakan tingkat kemiringan jalur ini adalah berkisar 10 persen, sehingga cukup aman untuk dilintasi.
Selain itu pada sepanjang jalan sementara tersebut telah dilengkapi pula dengan rambu-rambu, pagar dan petugas yang mengarahkan kendaraan untuk tertib melintas satu-per-satu melalui pengeras suara.
Dari hasil pemantauan petugas selama dua hari open traffic pada jalan sementara ini, volume kendaraan cukup besar dari arah Salatiga. Pada Sabtu, 9 Juni 2018 dari pukul 06.00 sampai 16.00 WIB, jumlah kendaraan yang melintasi Kali Kenteng tercatat sebanyak 5.604 kendaraan dengan kondisi lintasan terpadat pada pukul 15.00 WIB sebanyak 1.105 kendaraan.
Adapun hari ini, Minggu, 10 Juni 2018 atau H-5 jelang Lebaran, pantauan di lapangan dari pukul 06.00 sampai 10.00 WIB, tercatat sebanyak 2.068 kendaraan yang melintasi jalan sementara di Kali Kenteng.
Rute alternatif untuk menghindari antrian di Kali Kenteng adalah dengan keluar ruas tol pada pintu Tingkir, kemudian melalui jalan nasional Salatiga-Boyolali hingga Solo.
Kementerian PUPR mengimbau kepada para pemudik untuk senantiasa mempesiapkan kondisi kendaraan dengan sebaik-baiknya, mengutamakan keselamatan dalam berkendara, serta mematuhi arahan petugas di lapangan agar sampai tujuan akhir dengan selamat.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Kementerian/Lembaga terkait, Kepolisian RI, pemerintah daerah, Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) serta kontraktor pelaksana berupaya memberikan pelayanan dalam masa mudik Lebaran 2018 yang lebih baik dari tahun sebelumnya, terutama dari sisi kesiapan prasarana dan sarana/infrastruktur.Â
Upaya bersama dilakukan untuk memastikan bahwa jalan arteri nasional, jalan tol fungsional dan operasional dapat digunakan dengan aman, nyaman, selamat dan efisien dari sisi waktu. Dari panjang tol Jakarta-Surabaya 760 Km, dapat dilalui pemudik dengan kondisi operasional sepanjang 525 Km dan fungsional sepanjang 235 Km.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Advertisement