Kontribusi Produksi Minyak Lapangan Sukowati Jadi yang Terbesar

Pada masa puncak produksinya, produksi minyak dari lapangan Sukowati pernah mencapai lebih dari 40 ribu barel per hari.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 13 Jul 2018, 09:40 WIB
Diterbitkan 13 Jul 2018, 09:40 WIB
Ilustrasi tambang migas
Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina EP Asset 4 menyatakan, lapangan minyak Sukowati berkontribusi terbesar dalam produksi minyak. Hal ini dampak dari pengoperasian kembali sumur yang sudah mati.

General Manager Pertamina EP Asset 4 Agus Amperianto mengatakan, produksi minyak Pertamina EP Asset 4 sepanjang periode Januari-Juni 2018 sebesar 13.728 barel per hari atau 97,96 persen dari target perusahaan.‎

Produksi minyak terbesar berasal dari Field Sukowati, di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, yaitu 6.785 barel per hari atau 107,17 persen dari target. “Alhamdulillah, Sukowati memberi kontribusi terbesar dari lima field yang ada di bawah PEP Asset 4,” kata Agus, di Jakarta, Jumat (13/7/2018).

Lapangan Sukowati baru terbentuk dikelola secara penuh oleh PEP pada 20 Mei 2018.  Produksi Sukowati sebelum habis kontrak pada 20 Mei tercatat 6.598 barel per hari.

Sedangkan produksi setelah Pertamina EP mengambil alih pengelolaan dari JOB PPEJ dari 20 Mei 2018 sampai dengan akhir Juni 2018 sebesar 7.424 barel per hari, peningkatan produksi akibat dihidupkanya kembali sumur yang mati.‎

Sementara pada masa puncak produksinya, produksi minyak dari lapangan Sukowati pernah mencapai lebih dari 40 ribu barel per hari.

“Pasca terminasi, kami berhasil menghidupkan kembali sumur-sumur yang mati akibat permasalahan pada sumur-sumur di Sukowati” ungkap Agus.

Sukowati Field Manager menjelaskan Heri Aminanto melanjutkan, manajemen telah menyetujui penambahan jumlah alat bor untuk melaksanakan program kerja yang telah disusun, sehingga total menjadi tiga rig yang bekerja di lapangan Sukowati. Harapannya adalah program kerja dapat dilaksanakan dengan lebih cepat dari target awal.

Field Sukowati juga tengah melakukan kajian subsurface untuk melakukan aplikasi teknologi baru, menggunakan nitrogen pada sejumlah sumur yang diharapkan mendapatkan total tambahan produksi sekitar 450 barel per hari”,

 

Kaji Pemasangan Gas Cimpressor

Ilustrasi tambang migas
Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

Selain itu, Pertamina EP Asset 4 juga tengah mengkaji pemasangan gas compressor, untuk sumur-sumur yang menggunakan gas lift sebagai booster untuk menaikan tekanan gas injeksi. Diharapkan hasilnya mendapatkan total tambahan produksi sebesar 225 barel per hari.

“Kami juga akan mengaktifkan kembali sumur-sumur mati di Field Sukowati dengan perkiraan 400 barel per hari dan work over pada lima sumur dengan estimasi total 500 barel per hari serta stimulasi/pengasaman pada tujuh sumur dengan total perkiraan 350 barel per hari,” terangnya.

Program paling strategis dari Field Sukowati adalah melakukan kajian di fasilitas produksi antara lain pemasangan Early Production Facility (EPF) di Sukowati PAD A & B, untuk sumur natural flowing yang diharapkan mendapatkan 400 barel per hari dan menghemat tekanan reservoir sehingga memperpanjang usia sumur. Selain itu, Field Sukowati juga akan mengkaji EOR C02 Injeksi terkait adanya produksi C02 di Lapangan Jambaran-Tiung Biru.

Sedangkan untuk produksi gas Pertamina EP Asset 4 sebesar 174,87 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) pada semester I 2018. Pencapaian produksi ini adalah 110,03 persen dari proyeksi perusahaan sepanjang 2018. Kontribusi gas terbesar berasal dari lapangan Donggi Matindok di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah sebesar 95,13 MMSCFD. ‎

Pada semester II 2018, Pertamina EP Asset 4 memproyeksikan produksi minyak sebesar 13.980 barel per hari dan gas 171 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Untuk mencapai target tersebut, berbagai langkah disiapkan oleh PEP Asset 4, antara lain pengeboran sumur serta reparasi sumur lainnya di lapangan Cepu.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya