Saham Bank BTN Kembali Masuk Daftar Indeks LQ45

Saham Bank BTN pun kembali masuk dalam jajaran saham paling likuid di pasar modal atau indeks LQ45.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 27 Jul 2018, 09:31 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2018, 09:31 WIB
Perdagangan Saham dan Bursa
Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mendapat pengakuan sebagai emiten bank kategori Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) 3 yang paling menguntungkan. Pengakuan tersebut disematkan melalui predikat The Best Public Companies berdasarkan Wealth Added Index (WAI) 2018 untuk kategori perbankan.

Saham Bank BTN pun kembali masuk dalam jajaran saham paling likuid di pasar modal atau indeks LQ45. Adapun, predikat tersebut disematkan berdasarkan metode WAI. WAI merupakan matriks perhitungan untuk mengukur kekayaan  yang diciptakan oleh perusahaan untuk pemegang sahamnya.

Dalam seleksi penghargaan Indonesia The Best Public Companies berdasarkan WAI 2018 pun, hanya dipilih perusahaan-perusahaan publik terbaik dengan kapitalisasi pasar terbesar, harga saham, dan kinerja positif. Dari hasil seleksi, Bank BTN menempati posisi teratas di antara bank BUKU 3 lainnya yang memberikan kekayaan terbanyak bagi pemegang sahamnya.

Direktur Bank BTN, R Mahelan Prabantarikso mengatakan perseroan terus melakukan berbagai inovasi dan transformasi di berbagai lini bisnis. Dengan aksi tersebut, lanjutnya, Bank BTN secara konsisten mencatatkan kinerja pertumbuhan bisnis di atas rata-rata industri perbankan nasional.

“Predikat tersebut menjadi apresiasi positif bagi upaya inovasi dan transformasi yang kami lakukan serta akan memacu kami untuk terus bereksplorasi sehingga dapat memberikan keuntungan baik bagi para pemegang saham maupun masyarakat Indonesia,” kata dia dalam keterangannya, Jumat (27/7/2018).

Sementara itu, kinerja positif saham Bank BTN pun kembali menempatkan perseroan masuk dalam daftar jajaran saham paling likuid di pasar modal atau indeks LQ45. Dalam keterangan tertulis PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (25/7), emiten bersandi saham BBTN ini masuk dalam indeks LQ45 untuk periode Agustus 2018-Januari 2019.

 

Program satu juta rumah

Indonesia Property Expo (IPEX) 2018
Pengunjung memadati stan Indonesia Property Expo (IPEX) 2018 di Jakarta Convention Centre (JCC), Jakarta, Sabtu (3/3). PEX 2018 merupakan pameran yang digelar dalam rangka menyambut HUT ke-68 Bank BTN pada 9 Februari mendatang. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sejumlah analis pun menilai kinerja keuangan BBTN pada paruh pertama tahun ini masih memuaskan dan memiliki peluang untuk tumbuh lebih baik. Selain karena kinerja yang sesuai target, Bank BTN juga dukung bantuan likuiditas dari pemerintah dalam Program Satu Juta Rumah.

Head of Research Sinarmas Sekuritas Evan Lie Hadiwijaya mengungkapkan kinerja keuangan Bank BTN hingga semester I/2018 masih sesuai target yang ditetapkan. Meski masih ada tantangan berupa likuiditas dan suku bunga acuan, Evan menilai Bank BTN akan cukup terbantu dari skema Program Satu Juta Rumah. Sebab, dalam skema tersebut, margin bank tetap terjaga dan ada pula bantuan likuiditas dari pemerintah.

“Ke depannya, Lembaga Tapera pun akan dapat menopang kinerja Bank BTN,” ujar Evan.

Sementara itu Analis MNC Sekuritas Nurulita Harwaningrum juga menjelaskan Bank BTN masih memiliki potensi untuk bertumbuh dengan permintaan rumah subsidi yang masih tinggi. Nurulita juga menilai Bank BTN pun tetap menjaga kualitas aset tercermin dari penurunan Non-Performing Loan (NPL) ke level 2,78 persen pada semester I/2018 dari 3,23 persen di periode yang sama tahun sebelumnya.

“Laba bersih BTN juga masih tumbuh double digit dan tahun ini kami perkirakan masih akan tumbuh double digit,” urainya.

Adapun, hingga semester I/2018, Bank BTN mencatatkan penyaluran kredit dan pembiayaan senilai Rp189,62 triliun. Posisi tersebut tercatat naik 19,17 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp159,12 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Dalam rangka mendukung Program Satu Juta Rumah, bank spesialis pembiayaan perumahan ini juga telah menyalurkan krederumahan untuk 423.303 unit rumah pada semester I/2018. Penyaluran tersebut setara 56,44 persen dari target Bank BTN untuk Program Satu Juta Rumah sebanyak 750.000 unit. (Yas)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya