Liputan6.com, Manado - - Puluhan siswa sekolah menengah atas dan kejuruan dari berbagai wilayah di Sulawesi Utara (Sulut) dan Nusa Tenggara Timur berkumpul di aula Mapalus, Kantor Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) di Manado, pada Selasa siang (7/8/2018). Kehadiran mereka sebagai bagian program Siswa Mengenal Nusantara (SMN) yang digelar BUMN.
Wajah para siwsa tampak semringah, menunjukkan antusiasme mereka mengikuti acara yang dihadiri Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven OE Kandow, Direktur PLN Regional Sulawesi, Syamsul Huda, Direktur Bisnis 1 PNM, Abianti Riana.
PLN dan Permodalan Nasional Madani (PNM) ditunjuk Kementerian BUMN sebagai koordinator SMN di Di Sulawesi Utara. Sementara Pegadaian, Asabri dan PT Garam menjadi koordinator SMN di NTT.
Advertisement
Para siswa mengaku kaget saat terpilih mewakili sekolah dan wilayahnya untuk mengikuti program ini.
"Saat di kelas, masuk guru dan bilang Billy, saya mau bicara kamu mau ke NTT?. Saya kaget baru ini lagi dengar, apalagi wilayah itu jauh. Saya menimbang-nimbang akhirnya saya bilang mau," ujar Billy Tampilang (16 tahun) di Manado.
Billy merupakan siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Siau Timur. Siswa kelas 3 SMA ini terpilih di antara siswa lain untuk mewakili wilayahnya tinggal di NTT selama kurang lebih 10 hari, melalui program pertukaran pelajar.
Billy mengaku telah mendapatkan penjelasan dan pembekalan dari sekolah dan diknas mengenai program Siswa Mengenal Nusantara.
Program ini bertujuan agar siswa bisa mengenal keberagaman yang ada di Indonesia. Mulai dari budaya, bahasa, pariwisata, potensi daerah hingga mengenal peran keberadaan BUMN bagi bangsa.
Kini Billy mengaku bisa mendapat tambahan teman dari sekolah lain. Dia pun ingin membagi pengalamannya kepada teman sekolah hingga keluarga.
"Harapan saya cari pengalaman juga dan ingin tahu budaya luar. Jika balik, saya ingin perkenalkan ke teman sekolah, keluarga dan ceritakan pengalaman saya itu," dia menambahkan.
Siswa asal NTT, Mersi Hilly (16 tahun) mengungkapkan hal serupa. Dia mengaku bangga dan senang karena terpilih di antara teman lainnya.
Tak hanya perihal budaya, bahasa, Mersi mengaku juga mendapat pembekalan tentang BUMN. "Jadi kami juga dapat materi soal BUM, ada Pegadaian dan lainnya, itu di pembekalan kami," ungkap dia.
Dia juga berharap mendapat banyak pengalaman dari program ini. Hal ini juga bermanfaat baginya mengenal kawan dari wilayah lain yang berbeda tetapi merupakan bagian Indonesia.
Billy dan Mersi merupakan bagian dari 48 siswa SMA/SMK/SLB dari Sulawesi Utara (Sulut) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) yang mengikuti program pertukaran pelajar.
Delegasi Sulut meliputi 20 siswa perwakilan dari 15 Kabupaten/Kota dan 3 siswa difabel, sementara delegasi NTT meliputi 22 siswa perwakilan dari 22 kabupaten/kota dan 3 siswa difabel.
Kedua delegasi didampingi 2 Guru Teladan dan 1 pendamping dari Dinas Pendidikan. Para peserta SMN telah diseleksi oleh Dinas Pendidikan.
Program Berlangsung 7 – 17 Agustus 2018
Advertisement