PepsiCo Beli Soda Stream Senilai Rp 46,71 Triliun

Manajemen PepsiCo mengumumkan akan beli SodaStream, salah satu merek minuman soda terkenal di dunia.

oleh Agustina Melani diperbarui 23 Agu 2018, 13:05 WIB
Diterbitkan 23 Agu 2018, 13:05 WIB
20160823-Minuman Soda
Ilustrasi Foto Minuman Soda (iStockphoto)

Liputan6.com, New York - Manajemen PepsiCo mengumumkan akan beli SodaStream, salah satu merek minuman soda terkenal di dunia. Pepsi akan ambil alih perusahaan yang dikenal dengan pembuat seltzer senilai USD 3,2 miliar atau sekitar Rp 46,71 triliun (asumsi kurs Rp 14.599 per dolar Amerika Serikat).

Sebelum umumkan aksi korporasi ini, CEO PepsiCo Indra Nooyi umumkan akan mengundurkan diri pada Oktober 2018 usai lebih dari satu dekade sebagai CEO. Ia pun mengarahkan Pepsi untuk masuk ke produk yang lebih sehat. Hal itu mengingat penting bagi masa depan perusahaan. Apalagi saat ini perhatian konsumen meningkat terhadap kesehatan.

Produk SodaStream dipasarkan sebagai alternatif sehat untuk soda manis sesuai tujuan Pepsi membuat produk yang lebih bergizi sementara membatasi lingkungan kita.

"Bersama-sama kita dapat meningkatkan visi bersama tentang lingkungan lebih sehat dan berkelanjutan," ujar Nooyi, demikian mengutip laman CNN Money, yang ditulis Kamis (23/8/2018).

Pepsi akan beli SodaStream dengan kas. Kesepakatan tersebut pun sudah disetujui dewan kedua perusahaan. Diharapkan transaksi selesai pada Januari menunggu persetujuan pemegang saham SodaStream dan aturan.

Adapun selama masa jabatannya, Nooyi membagi produksi PepsiCo menjadi tiga kategori antara lain Fun For You termasuk minuman ringan dan camilan tradisional yang lebih tinggi dari kalori.

Better For You termasuk minuman diet dan snack berkalori rendah antara lain kripik kentang yang dipanggang bukan digoreng. Kemudian Good For You adalah termasuk makan seperti oatmeal dan jus.

Sementara itu, SodaStream membuat minuman soda sparkling yang dibuat di rumah. Membeli SodaStream dapat meningkatkan kinerja Pepsi. Saham SodaStream telah naik 320 persen dalam dua tahun terakhir usai berganti merek sebagai perusahaan sparkling water.

Nooyi yang akan digantikan oleh Ramon Laguarta, Head of Global Operations Pepsi membantu ubah Pepsi menjadi salah satu perusahaan makanan dan minuman paling sukses di dunia. Penjualan tumbuh 80 persen selama 12 tahun masa jabatannya.

 

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini

 

 

Bergabung di Pepsi 24 Tahun, Bos Perempuan India Ini Mengundurkan Diri

(Foto: Istimewa)
Pepsi Co 3 (Foto:Istimewa)

Sebelumnya, CEO PepsiCo Indra Nooyi, salah satu tokoh perempuan yang paling menonjol hingga memimpin salah satu perusahaan masuk Fortune 500 akan mengundurkan diri pada 3 Oktober 2018.

Indra Nooyi akan tetap jadi ketua dewan direksi hingga awal 2019. Nooyi (62) akan digantikan oleh Chief Global Operations Ramon Laguarta (54). Perempuan kelahiran India ini merupakan segelintir tokoh yang memimpin perusahaan Fortune 500.

Dia membantu mengubah Pepsi menjadi salah satu perusahaan makanan dan minuman paling sukses di dunia. Penjualan tumbuh 80 persen selama 12 tahun Nooyi menjabat. Dia mempelopori Pepsi menjadi perusahaan lebih ramah lingkungan. Ia bergabung di Pepsi selama 24 tahun. 

Sebelum menjadi CEO, ia memimpin ekspansi perusahaan melalui akuisisi termasuk pembelian Quaker Oats pada 2001. Ia hasilkan USD 31 juta pada tahun lalu. Selanjutnya selama tiga tahun terakhir hasilkan USD 87 juta.

"Tumbuh di India, saya tidak pernah bayangkan akan memiliki kesempatan untuk memimpin perusahaan yang luar biasa seperti itu," ujar dia, seperti dikutip dari laman CNN Money, Selasa 7 Agustus 2018.

Nooyi tumbuh di sebuah keluarga kelas menengah di India. Ia dan saudaranya masih muda ditantang oleh ibunya di meja makan setiap malam untuk berikan pidato apa yang akan mereka lalukan jika mereka adalah perdana menteri dan pemimpin dunia lain. Setelah pidato, ibu mereka akan memilih.

Pengunduran dirinya membuat jajaran perempuan yang memimpin perusahaan Fortune 500 hanya 24 perempuan setelah Beth Ford menjadi CEO Land O’Lakes pada pekan lalu. Hanya lebih dari setahun lalu, ada 32 perempuan yang memimpin perusahana Fortune 500.

Sejak pertengahan tahun lalu, beberapa CEO perempuan mengumumkan pengunduran diri termasuk Marissa Mayer di Yahoo, Irene Rosenfeld di Mondelez, dan Meg Whitman dari Hewlett Packard Enterprise (HPE).

12 tahun sebagai CEO, perjalanan karier Nooyi cukup panjang menurut standar pekerjaan. Sebuah studi Equillar menemukan kalau masa kerja rata-rata seorang CEO di perusahaan besar hanya lima tahun.

Nooyi pun memuji Laguarta yang merupakan penggantinya. Ia menyebutkan penggantinya sebagai orang tepat untuk membangun PepsiCo. Bahkan analis juga menyambut positif setelah pengumuman perseroan.

"Kami memiliki hak istimewa untuk mengenal Nooyi selama lebih dari satu dekade dan telah sangat terkesan dengan ketajaman pemimpinannya dan pendekatan yang sangat bijaksana untuk mengelola PepsiCo melalui tantangan terutama barang konsumsi," ujar Analis Senior Wells Fargo, Bonnie Herzog.

"Nooyi telah menjadi CEO yang patut dicontoh dan menetapkan standar tinggi," kata dia.

Namun, saham Pepsi saling  mengejar dengan Coke dan telah membuntuti saingan Coca-Cola. Saham turun 1,8 persen pada 2018 dibandingkan kenaikan hampir tujuh persen pada indeks S&P 500.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya