Bergabung di Pepsi 24 Tahun, Bos Perempuan India Ini Mengundurkan Diri

CEO PepsiCo Indra Nooyi akan mengundurkan diri pada 3 Oktober 2018.

oleh Agustina Melani diperbarui 07 Agu 2018, 16:03 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2018, 16:03 WIB
(Foto: Istimewa)
Pepsi Co 3 (Foto:Istimewa)

Liputan6.com, New York - CEO PepsiCo Indra Nooyi, salah satu tokoh perempuan yang paling menonjol hingga memimpin salah satu perusahaan masuk Fortune 500 akan mengundurkan diri pada 3 Oktober 2018.

Indra Nooyi akan tetap jadi ketua dewan direksi hingga awal 2019. Nooyi (62) akan digantikan oleh Chief Global Operations Ramon Laguarta (54). Perempuan kelahiran India ini merupakan segelintir tokoh yang memimpin perusahaan Fortune 500.

Dia membantu mengubah Pepsi menjadi salah satu perusahaan makanan dan minuman paling sukses di dunia. Penjualan tumbuh 80 persen selama 12 tahun Nooyi menjabat. Dia mempelopori Pepsi menjadi perusahaan lebih ramah lingkungan. Ia bergabung di Pepsi selama 24 tahun. 

Sebelum menjadi CEO, ia memimpin ekspansi perusahaan melalui akuisisi termasuk pembelian Quaker Oats pada 2001. Ia hasilkan USD 31 juta pada tahun lalu. Selanjutnya selama tiga tahun terakhir hasilkan USD 87 juta.

"Tumbuh di India, saya tidak pernah bayangkan akan memiliki kesempatan untuk memimpin perusahaan yang luar biasa seperti itu," ujar dia, seperti dikutip dari laman CNN Money, Selasa (7/8/2018).

Nooyi tumbuh di sebuah keluarga kelas menengah di India. Ia dan saudaranya masih muda ditantang oleh ibunya di meja makan setiap malam untuk berikan pidato apa yang akan mereka lalukan jika mereka adalah perdana menteri dan pemimpin dunia lain. Setelah pidato, ibu mereka akan memilih.

Pengunduran dirinya membuat jajaran perempuan yang memimpin perusahaan Fortune 500 hanya 24 perempuan setelah Beth Ford menjadi CEO Land O’Lakes pada pekan lalu. Hanya lebih dari setahun lalu, ada 32 perempuan yang memimpin perusahana Fortune 500.

Sejak pertengahan tahun lalu, beberapa CEO perempuan mengumumkan pengunduran diri termasuk Marissa Mayer di Yahoo, Irene Rosenfeld di Mondelez, dan Meg Whitman dari Hewlett Packard Enterprise (HPE).

12 tahun sebagai CEO, perjalanan karier Nooyi cukup panjang menurut standar pekerjaan. Sebuah studi Equillar menemukan kalau masa kerja rata-rata seorang CEO di perusahaan besar hanya lima tahun.

Nooyi pun memuji Laguarta yang merupakan penggantinya. Ia menyebutkan penggantinya sebagai orang tepat untuk membangun PepsiCo. Bahkan analis juga menyambut positif setelah pengumuman perseroan.

"Kami memiliki hak istimewa untuk mengenal Nooyi selama lebih dari satu dekade dan telah sangat terkesan dengan ketajaman pemimpinannya dan pendekatan yang sangat bijaksana untuk mengelola PepsiCo melalui tantangan terutama barang konsumsi," ujar Analis Senior Wells Fargo, Bonnie Herzog.

"Nooyi telah menjadi CEO yang patut dicontoh dan menetapkan standar tinggi," kata dia.

Namun, saham Pepsi saling  mengejar dengan Coke dan telah membuntuti saingan Coca-Cola. Saham turun 1,8 persen pada 2018 dibandingkan kenaikan hampir tujuh persen pada indeks S&P 500.

 

Masyarakat AS Mulai Sadar Kesehatan Bebani Pepsi

20160823-Minuman Soda
Ilustrasi Foto Minuman Soda (iStockphoto)

Ketidaksukaan orang Amerika Serikat sedang tumbuh untuk soda manis. Hal ini bebani Coke dan Pepsi.

Pada 2014, investor Nelson Peltz mendorong Pepsi memisahkan bisnis kudapannya sebagai perusahaan terpisah.

"Nooyi akan meninggalkan perusahaan lebih kuat dari yang dia wariskan 12 tahun lalu. Itu adalah desakannya untuk membangun dan pertahankan bisnis makanan ringan yang kuat paling terasa. Dengan permintaan soda di bawah tekanan, Pepsi Co sekarang dapat merasa nyaman dengan fakta bahwa ia memiliki portofolio produk yang seimbang,” ujar Direktur GlobalData, Neil Saunders.

Nooyi menekankan pentingnya memindahkan Pepsi kepada makanan sehat dan camilan. Hal itu merupakan hal penting bagi masa depan perusahaan karena perhatian konsumen yang meningkat terhadap kesehatan.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya