10 Bali Baru Bakal Jadi Kawasan Ekonomi Khusus

Perubahan status dari badan otoritas ke KEK ini sangat penting guna mempercepat pengembangan sejumlah destinasi wisata.

oleh Septian Deny diperbarui 29 Agu 2018, 11:16 WIB
Diterbitkan 29 Agu 2018, 11:16 WIB
Kawasan Wisata Tanjung Lesung
Lokasi penyelenggaraan Rhino Cross Triathlon.
Liputan6.com, Yogyakarta - Pemerintah akan menjadikan 10 destinasi wisata prioritas atau yang biasa disebut 10 Bali Baru sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Hal ini guna mengakselerasi pengembangan 10 Bali Baru tersebut.
 
Ketua Tim Pokja Percepatan Pembangunan 10 Destinasi Pariwisata Prioritas Kementerian Pariwisata, Hiramsyah Thaib mengatakan, dari 10 destinasi wisata, saat ini baru empat destinasi yang telah berstatus KEK. 
 
 
Empat destinasi tersebut antara lain, Tanjung Lesung di Banten, Morotai di Maluku Utara, Mandalika di Nusa Tenggara Barat dan Tanjung Kelayang di Bangka Belitung.
 
"Dari 10 itu, empat sudah KEK, dua yaitu Danau Toba dan Borobudur sudah berbentuk badan otoritas dan akan menjadi tiga dengan Labuan Bajo. Kemudian dua lagi, Bromo Tengger dan Wakatobi juga akan badan otoritas pariwisata," ujar dia di Yogyakarta, Rabu (29/8/2018).
 
Dia mengungkapkan, perubahan status dari badan otoritas ke KEK ini sangat penting guna mempercepat pengembangan sejumlah destinasi wisata tersebut. Dengan berstatus KEK, maka investasi dan sektor usaha yang masuk ke sana akan mendapatkan dukungan insentif dari pemerintah.
 
"Semua akan bertransformasi menjadi KEK. Untuk mendorong ini berkembang, memang harus KEK.‎ Karena dengan KEK semua usaha di dalamnya akan ada dukungan insentif," ungkap dia.
 
Selain itu, lanjut dia, pemerintah juga telah menetapkan empat dari 10 Bali Baru tersebut menjadi super prioritas, yaitu Danau Toba, Borobudur, Mandalika dan Labuan Bajo. Keempat destinasi wisata ini diharapkan menjadi percontohan bagi destinasi yang lain.
 
"Kenapa empat? Karena ini dianggap paling siap, cepet, murah (untuk investasi), jadi lokomotif baru pariwisata Indonesia.‎ Danau Toba itu luar biasa dan beberapa belas tahun lalu jadi tujuan wisata sehingga bukan hal baru.‎ Mandalika sudah ada (investasi) USD 1,3 miliar untuk pembangunan lima hotel. Labuan Bajo, itu selebritis dunia sudah mau datang ke sana," tandas dia.
 
 
* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini

Hal yang Harus Jadi Perhatian Pemerintah saat Kembangkan KEK Pariwisata

Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika di Lombok, Nusa Tenggara Barat. (Liputan6.com/Fiki Ariyanti)
Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika di Lombok, Nusa Tenggara Barat. (Liputan6.com/Fiki Ariyanti)

Ada beberapa hal dinilai harus diperhatikan pemerintah dalam pengembangan KEK Pariwisata. Salah satunya ketersediaan air bersih.

"Tantangan besar dari pariwisata adalah keberlanjutan. Zona yang sensitif terhadap isu-isu, penanganan sampah, terutama air bersih," ujar Peneliti Pusat Penelitian Ekonomi LlPl, Maxensius Tri Sambodo di Gedung LIPI, Jakarta, Selasa (28/8/2018).

Ketersediaan air bersih mesti diperhatikan karena akan berdampak secara sosial. Dalam penelitian LIPI di KEK Mandalika dan Tanjung Kelayang, ditemukan bahwa salah satu hal yang digarap secara serius adalah ketersediaan air.

"Mandalika dia kan buat water treatment yang canggih. Tanjung Kelayang juga air masih harus dibangun. Kan perlu dijaga jangan sampai konflik air. Pariwisata dengan ribuan wisatawan menginap di situ, jangan sampai competing dengan kebutuhan air masyarakat. Jadi Terbangun kecukupan air," jelasnya.

"Masalah air harus (diperhatikan). Harus ada water treatment yang sustainable. Kalau tidak (kegiatan pariwisata) hanya seumur jagung," imbuhnya.

Selain itu, pemerintah juga harus bisa menemukan serta mengembangkan potensi budaya lokal yang nanti bakal menjadi ciri khas, atau brand KEK.

"Culture sangat dinamis. Kalau hanya pemandangan kan orang bisa bosan. Culture itu yang buat orang balik lagi balik lagi. Culture itu yang harus selalu dibangun. Nah itu dipikirkan nggak itu. Jangan hanya approve-approve saja," tandasnya.

 

Reporter: Wilfridus Setu Umbu

Sumber: Merdeka.com

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya