OJK Tawarkan Skema Baru Pembiayaan Infrastruktur RI ke Investor

skema pembiayaan baru dalam berinvestasi di sektor infrastruktur ditawarkan ke ratusan investor yang hadir di acara Indonesia Investment Forum 2018.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 09 Okt 2018, 09:50 WIB
Diterbitkan 09 Okt 2018, 09:50 WIB
20151104-OJK Pastikan Enam Peraturan Akan Selesai Pada 2015
Petugas saat bertugas di Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Jakarta,(4/11/2015). Pengawas Pasar Modal OJK mengatakan pembahasan enam beleid sudah final karena tidak ada lagi perdebatan dari segi substansi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Badung - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menawarkan berbagai macam skema pembiayaan baru dalam berinvestasi di sektor infrastruktur di Indonesia ke ratusan investor. Sektor infrastruktur saat ini menjadi peluang bagus bagi para investor karena pemerintah tengah fokus dalam hal ini.

Ratusan investor ini hadir dalam acara 'Indonesia Investment Forum 2018' yang merupakan bagian dari rangkaian acara pertemuan tahunan IMF-Bank Dunia 2018 di Hotel Conrad, Tanjung Benoa, Bali.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan, OJK saat ini terus berinovasi dalam mendukung percepatan pembangunan di Indonesia, terutama inovasi dalam model pembiayaan.

"OJK berkomutmen untuk memainkan peran penting dalam pembiayaan infrastruktur di Indoneska. Untuk itu kita terus inovatif dan kreatif menciptakan instrumen baru untuk membiayai proyek infrastruktur di Indonesia," kata Wimboh di Tanjung Benoa, Bali, Selasa (9/10/2018).

Wimboh membuktikan komitmennya untuk terus berinovasi ini menghasilak beberapa model pembiayaan baru bagi proyek infrastruktur seperti Sukuk, Green Bond, Dana Investasi Infrastruktur Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (Dinfra) dan lain sebagainya.

Dengan berbagai macam model pembiayaan bagi para investor ini, diyakini juga bisa memberikan ketahanan ekonomi Indonesia dalam berbagai sentimen luar negeri. Dengan demikian para investor juga bisa menanamkan modalnya dalam jangka panjang.

"Jadi investor punya banyak pilihan instrumen untuk memenuhi kebutuhan mereka. Tidak hanya sektor swasta tapi juga ritel supaya bisa sustain," tegas Wimboh.

"Proyek infrastruktur yang berkembang saat ini sangat erat kaitannya dengan pembiayaan. Saya percaya dari Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN dan lainnya memiliki peran kunci untuk memastikan obyektivitas dari pembangunan infrastruktur kita bisa trcapai," Wimboh mengakhiri.

 

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya