Ini Data Kemiskinan di RI Versi Bank Dunia

Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto sempat menyinggung mengenai angka kemiskinan di Indonesia.

oleh Merdeka.com diperbarui 12 Nov 2018, 19:44 WIB
Diterbitkan 12 Nov 2018, 19:44 WIB
20160608-Wajah Kepadatan Penduduk Ibu Kota yang Carut Marut-Jakarta
Kepadatan gedung bertingkat dan pemukiman penduduk dilihat dari kawasan Jembatan Besi, Jakarta, 5 Juni 2016. Tingkat kepadatan penduduk yang tinggi memicu berbagai permasalahan, dari tata ruang, kemiskinan hingga kriminalitas. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Lead Economist World Bank Indonesia, Vivi Alatas membantah pernyataan Calon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto Prabowo terkait angka kemiskinan di Indonesia. Menurutnya data yang disampaikan oleh Prabowo tersebut bukan berasal dari Bank Dunia.

"Itu bukan perhitungan kita, saya tidak tahu perhitungan siapa," kata Vivi saat ditemui di Universitas Indonesia (UI), Depok, Senin (12/11/2018).

Vivi menegaskan, data Bank Dunia sendiri menyebutkan sebanyak 22 persen masyarakat Indonesia berada di kelas menengah. Sementara lima persen berada di kelas atas. Sehingga tidak memungkinkan apabila sebanyak 99 persen masyarakat Indonesia berada dalam kondisi pas-pasan.

Sebelumnya, Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto sempat menyinggung mengenai angka kemiskinan di Indonesia. Prabowo mengatakan, sekitar 99 persen rakyat Indonesia hidup dalam kategori pas-pasan.

Hal itu disampaikannya saat berdialog dengan ratusan emak-emak pendukungnya, Prabowo memaparkan berbagai permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini. Menurut Prabowo, setelah 73 tahun Indonesia merdeka masih banyak rakyat yang hidup kelaparan serta sulit mendapatkan pekerjaan.

"Kita melihat sekarang adalah keadaan yang saya sebut keadaan paradoks, keadaan yang janggal setelah 73 tahun merdeka yang kaya semakin sedikit dan segelintir orang saja dan ini bukan saya karang, ini adalah data fakta yang diakui oleh bank dunia oleh lembaga lembaga internasional," ujar Prabowo.

"Bahwa yang menikmati kekayaan di Indonesia adalah kurang dari 1 persen bangsa Indonesia dan yang 99 persen mengalami hidup pas-pasan bahkan bisa dikatakan sangat sulit," lanjut dia.

Reporter : Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Jokowi Tepis Tudingan 99 Persen Rakyat Indonesia Hidup Miskin

Kemenko PMK: Angka Kemiskinan Ditekan Jadi 10,64% di Tahun 2017
Menko PMK, Puan Maharani, melaporkan bahwa di tahun 2017 ini pemerintah Jokowi-JK berhasil menekan angka kemiskinan hingga dibawah 11%.

Calon Presiden Petahana Joko Widodo menepis tudingan 99 persen rakyat Indonesia hidup miskin.  

Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Minggu (11/11/2018),   beberapa waktu lalu calon Presiden Prabowo Subianto menyampaikan bahwa rakyat Indonesia 99 persen hidup yang sangat pas-pasan.

Joko Widodo pun mempertanyakan data soal 99 persen rakyat Indonesia hidup miskin. Jokowi menegaskan angka kemiskinan di Indonesia terus turun dan hanya tersisa 9, 8 persen. Pernyataan ini disampaikan Jokowi dalam silaturahmi dengan tim kampanye daerah dan para caleg koalisi di Bandung, Jawa Batat.  

Dalam acara ini jokowi juga meminta tim pemenangan di Jawa Barat bekerja keras karena calon petahana selalu disorot, terutama dicari kelemahan dalam kinerjanya. Jokowi berharap Provinsi Jawa Barat dengan populasi terbesar di Indonesia, mampu menjadi lumbung suara bagi pasangan capres-cawapres nomor satu.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya