Pemerintah Dinilai Mampu Kendalikan Laju Inflasi Sepanjang 2018

Inflasi terkendali karena produksi pangan terjaga guna memenuhi kebutuhan dalam negeri.

oleh Septian Deny diperbarui 16 Nov 2018, 20:30 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2018, 20:30 WIB
20161003-Pasar Tebet-Jakarta- Angga Yuniar
Pedagang merapikan barang dagangannya di Tebet, Jakarta, Senin (3/10). Secara umum, bahan makanan deflasi tapi ada kenaikan cabai merah sehingga peranannya mengalami inflasi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah dinilai mampu mengendalikan inflasi sepanjang 2018. Hal ini dilakukan dengan menjaga produksi pangan guna memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Anggota Komisi IV DPR RI I Made Urip mengatakan, pemerintah saat ini terus menjaga konsistensi ketahanan pangan untuk sejumlah komoditas seperti beras, jagung, kedelai maupun lainnya.

"Misalnya beras, dengan dengan surplus jutaan ton, nah ini kan kemajuan yang cukup besar. Cuma dari sisi distribusi perlu dibenahi, dari sektor produksi ke pasar beras," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (16/11/2018).

Dia mencontohkan, berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) inflasi Oktober 2018 sebesar 0,28 persen di mana inflasi bahan pangan terhitu kecil yaitu 0,15 persen. Kecilnya inflasi di subsektor bahan pangan memastikan tidak terjadinya gejolak kenaikan harga serta tercukupinya ketersediaan di pasaran.

"Selama ini pemerintah pusat bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk memikul inflasi, itu sudah terlaksana. Tentu ketahanan pangan kita cukupi di daerah, di pasar dan juga komunitas. Itu harus disiapkan oleh petani," ucap dia.

Selain itu, Urip juga meminta agar pemerintah mengurangi impor komoditas pangan yang banyak diproduksi di dalam negeri. Hal ini sebagai bentuk keberpihakan pemerintah terhadap para petani lokal.

"Tentu nilai impornya juga harus dikurangi karena akan mengganggu kondisi dalam negeri," tandas dia

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya