Libur Natal dan Tahun Baru, Pelni Prediksi Kenaikan Penumpang Naik Tipis

PELNI kembali menyiapkan 26 kapal trayek nusantara dan 46 trayek kapal perintis untuk melayani angkutan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 10 Des 2018, 18:57 WIB
Diterbitkan 10 Des 2018, 18:57 WIB
Pelni mendapat alokasi 15 kapal Sabuk Nusantara (Sanus) baru dari pemerintah.
Pelni mendapat alokasi 15 kapal Sabuk Nusantara (Sanus) baru dari pemerintah.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero)/PELNI kembali menyiapkan 26 kapal trayek nusantara dan 46 trayek kapal perintis untuk melayani angkutan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 (Nataru) yang berlangsung 22 hari. 

Layanan tersebut mulai hadir 18 Desember 2018-8 Januari 2019. Pelanggan diprediksi mencapai  324.458 orang, naik 1 persen dibanding tahun lalu sebanyak  324.204 pelanggan. 

Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT PELNI (Persero), Ridwan Mandaliko mengatakan, PELNI akan menyiapkan 1 kapal tipe 3000 pax, 9 kapal penumpang tipe 2000 pax dan 2 kapal 3in1 (dapat mengangkut orang, kendaraan dan alat berat), 9 kapal tipe 1000 pax, 3 kapal tipe 500 pax 2 kapal Roro dan 46 trayek kapal perintis.

Prediksi puncak angkutan Nataru dengan kapal PELNI, lanjut Ridwan diperkirakan terjadi pada  H-3 yaitu pada 22 Desember 2018. Diperkirakan pelanggan mencapai 23.769 orang dari tahun lalu 23.037 orang. Sedangkan puncak arus balik pada H+13 yaitu pada 7 Januari 2019 mencapai 19.141 orang dari tahun lalu 19.223 orang. 

"Puncak arus mudik naik, namun pada puncak arus balik menurun,” terang Ridwan kepada wartawan, Senin (10/12/2018).

Berdasarkan mobilitas masyarakat, PELNI membagi tiga wilayah pelayanan, terdiri  Wilayah Barat, Tengah dan Timur. Pergerakan penumpang di Wilayah Barat sebanyak 18 persen, Wilayah  Tengah 32 persen dan Wilayah Timur 35 persen.  

Pada Nataru pergerakan penumpang didominasi di wilayah Timur (35 persen), disusul wilayah Tengah (32 persen) dan wilayah Barat (18 persen). "Wilayah Timur lebih dominan dibanding wilayah Tengah dan Barat,” lanjut Ridwan.

 

Selanjutnya

Kreatif, Pelni Ingin Intens Garap Pariwisata di 2017
PT Pelni mulai melirik potensi bisnis sektor pariwisata, rencana untuk membeli kapal khusus wisata pun tengah dibahas. (Foto:Istimewa)

Untuk pergerakan penumpang  di wilayah Barat ruas-ruas terpadat  terdiri Tanjung Priok-Batam, Belawan.  Semarang-Kumai-Kumai-Surabaya dan Surabaya-Makasar. Kemudian Kijang-Nauna-Tarempa dan Kijang-Letung. 

"Pergerakan di wilayah Barat akan mencapai 66.713 penumpang, dengan terpadat Cabang  Batam (25 persen), Balawan (18 persen), Surabaya (13 persen), Tanjung Priok (11 persen), Kijang (10 persen),” lanjutnya Ridwan.

Pergerakan di wilayah Tengah ruas Makasar-Maumere-Bima—Labuan-Benoa. Makasar-Baubau-Kendari-Wanci-Ambon. Pare-pare-Balikpapan-Pantoloan dan Tarakan. Kupang-Larantuka, Ende-Lewoleba.

"Cabang terpadat adalah  Makasar (18 persen), Baubau (10 persrn), Kupang (9 persen), Balikpapan (8 persen), Parepare (8 persen), Maumere (6 persen)," kata Ridwan.

Untuk pergerakan di wilayah Timur ruas-ruas tertinggi dari Ambon-Dobo-Bauabau-Tual, Sorong-Saumlaki, dan Ambon-Bandaneira. Sorong-Ternate, Bitung-Ambon, Fakfak, Nabire-Jayapura, Serui, Manokwari dan Biak. Cabang terpadat di wilayah Timur , Ambon (18 persen), Jayapura (17 persen), Manokwari (14 persen), Sorong (13 persen), Biak (7 persen), Nabire (6  persen). 

 

 Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya