Liputan6.com, Jakarta Langkah PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) dalam menyelenggarakan wisata bahari mendapat apresiasi dari Menteri Pariwisata Arief Yahya. Hal ini diungkapkan langsung Arief Yahya saat menerima audiensi Direktur Utama PELNI, Insan Purwarisya di Jakarta beberapa waktu lalu.
Terkait hal ini, Insan mengatakan, PELNI telah mengidentifikasi potensi bisnis ke depan, salah satunya adalah dengan mengembangkan bisnis pariwisata. Dengan mengubah konsep layanan konvensional, PELNI merintis salah satu bisnis masa depannya, yaitu Lifestyle Business.
Baca Juga
Dalam mengembangkan bisnis pariwisata bahari, PELNI menggelar paket wisata di beberapa destinasi dengan memanfaatkan jadwal reguler kapal, yaitu dengan berlayar menuju spot wisata bahari, kemudian kapal akan melakukan lego jangkar atau bahkan bisa bersandar jika spot wisata bahari tersebut punya pelabuhan yang bisa disinggahi.
Advertisement
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
Konsep Hotel Terapung
Dengan motto “Let’s Go PELNI! Everybody Can Explore”, PELNI memasukkan konsep “Hotel Terapung” pada paket-paket wisata bahari tahun 2018 yang dikemas untuk mendukung pariwisata di beberapa destinasi wisata dengan kekuatan bahari, yaitu Banda Neira, Karimunjawa, Raja Ampat, Pulau Komodo, Wakatobi, dan Kepulauan Seribu.
Terhitung sejak tahun 2017 hingga Juli 2018 PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) - PELNI telah mengangkut 12.000 wisatawan ke Karimun Jawa, Jepara, Jawa Tengah. Dampak kehadiran wisatawan ke Karimun Jawa telah mendongkrak perekonomian Karimun Jawa. Setiap 2 minggu sekali PELNI mengangkut sekitar 600 orang berwisata ke Karimun Jawa.
Kapal PELNI berangkat dari Semarang setiap Jumat malam pukul 23.00 WIB, dan tiba pada Sabtu pagi agar wisatawan bisa langsung melakukan wisata pantai, wisata laut, dan wisata daratan di Karimun Jawa. Setiap Sabtu-Minggu para nelayan Karimunjawa libur, kapal mereka digunakan untuk melayani wisatawan yang diangkut dengan kapal PELNI.
“Untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Karimun Jawa, PELNI telah menjalin kerjasama dengan operator transportasi udara, yaitu Garuda Indonesia, Citilink, dan PT KAI dengan membuat dan menjual paket wisata,” kata Insan.
Advertisement
Dukungan Kementerian Pariwisata
Arief Yahya sendiri sangat mendukung upaya PELNI dalam pembuatan paket-paket wisata.
“Saya berjanji akan mendukung promosi paket-paket wisata yang ditawarkan oleh PELNI yang tentunya akan ikut membantu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan di destinasi wisata,” ungkap Arief Yahya.
PELNI yang merupakan penyedia jasa moda transportasi laut untuk penumpang dan barang dengan jaringan nasional terbesar, menyinggahi lebih dari 90 pelabuhan di Indonesia dan memiliki rute terjadwal (Regular Liner Service) yang melayani ujung barat (Meulaboh) ke Ujung Timur (Merauke) serta Ujung Utara (Mianggas) ke Ujung Selatan (Rote) dengan 47 Cabang dengan 5.820 ruas.
Dalam 5 tahun, PELNI akan bertransformasi membangun jaringan terintegrasi dan memperkuat ekosistem bisnis pelayaran (beyond shipping). Sebagai pemain kunci di transportasi maritim, beraspirasi untuk bertransformasi menjadi perusahaan yang tangguh, namun bisnis angkutan penumpang yang menjadi penggerak utama PELNI mengalami penurunan yang signifikan -7% per tahun, sedangkan angkutan barang (kontainer) memberikan peningkatan kontribusi sekitar 6%. Ke depannya, PELNI memiliki target performansi finansial yang cukup tinggi, mencapai Rp 340 miliar profit pada 2018, salah satunya upaya pencapaian targetnya melalui wisata bahari ini.