Maksimalkan Tol Laut, Menhub Ingin Pelni dan Semen Indonesia Sinergi

Saat ini, Pelni telah menjalankan beberapa kapal-kapal perintis yang menyisir berbagai kota di pulau Papua.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 26 Sep 2018, 11:40 WIB
Diterbitkan 26 Sep 2018, 11:40 WIB
20161025-Tol-Laut-IA7
Budi Karya Sumadi bersama rombongan saat diatas KM Caraka Jaya Niaga III-4 yang digunakan sebagai kapal tol laut logistik Natuna di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (25/10). (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi meminta kepada PT Pelni (Persero) dan PT Semen Indonesia (Persero) untuk bersinergi dalam memaksimalkan tol laut. Sinergi ini dibangun untuk meningkatkan pasokan semen secara lebih merata di Indonesia timur.

Budi mengakui selama ini pelaksanaan tol laut memang belum optimal, terutama dalam distribusi semen ke wilayah Papua, Maluku dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Maka dari itu, dia menggaris bawahi sinergi akam data menjadi satu hal utama yang harus dan terus dilaksanakan.

"Jadi soal okupansi ini memang belum maksimal, jadi data Pelni dan Semen Indonesia disinkronkan saja jadi mana yang kosong langsung masuk," kata Menhun di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (26/9/2018).

Saat ini, Pelni telah menjalankan beberapa kapal-kapal perintis yang menyisir berbagai kota di pulau Papua. Nantinya, semen-semen yang tiba di Indoensia timur bisa menggunakan kapal-kapal milik Pelni tersebut.

Bahkan, Menhub menjanjikan akan memberikan kapal-kapal baru untuk memaksimalkan tol laut tersebut. "Kita tahun ini sudah ada kapal baru, dan 2019 itu akan tambah lagi. Harapannya pelakanaan tol laut 2019 bisa lebih baik," tambahnya.

Tak hanya kapal-kapal baru, berbagai fasilitas seperti pelabuhan, ditegaskan Menhub akan dibangun dan diperbaiki.

Menhub sendiri memperkirakan kebutuhan akan semen di Indonesia akan terus meningkat. Terlebih di masa kepemimpinan Presiden RI Joko Widodo, pembangunan infrastruktur menjadi program utama.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Dukung Tol Laut, Kemenhub Operasikan Empat Kapal Perintis dan Kapal Ternak

20161025-Tol-Laut-IA6
Petugas berjaga didekat KM Caraka Jaya Niaga III-4 yang digunakan sebagai kapal tol laut logistik Natuna di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (25/10). Tol Laut tersebut bertujuan menekan disparitas harga di Natuna. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut secara resmi mengoperasikan perdana kapal perintis dan kapal ternak baru secara serentak di Galangan Kapal PT Bandar Abadi, Batam, baru-baru ini. Tujannya untuk mendukung program tol laut yang menjadi Nawa Cita Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

Kapal baru yang dilepas untuk operasi tersebut berjumlah empat unit. Terdiri dari tiga unit kapal generasi baru di kelas kapal kontainer feeder dengan kapasitas 100 teus, yaitu KM Kendhaga Nusantara 1, KM Kendhaga Nusantara 7, dan KM Kendhaga Nusantara 9, serta satu unit kapal khusus ternak dengan kapasitas angkut 500 ekor yaitu KM Camara Nusantara 3.

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kemenhub Dwi Budi Sutrisno mengatakan, dengan dioperasikannya kapal-kapal pesanan Kemenhub secara resmi, maka selanjutnya kapal-kapal tersebut akan menuju pangkalannya masing-masing untuk mulai melayani publik.

"Kapal-kapal tersebut ditujukan untuk mendukung program tol laut, yang akan melayani pelayaran perintis dengan kewajiban pelayanan publik (PSO) angkutan barang di laut,” jelas Dwi Budi pada 27 April 2018.

Dwi Budi menambahkan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut terus berupaya meningkatkan konektivitas nusantara. Salah satunya adalah dengan membangun kapal-kapal tol laut dan kapal-kapal ternak.

Dengan begitu, baik barang maupun hewan dapat lebih mudah terangkut dan terdistribusi secara luas hingga wilayah-wilayah terpencil dan terluar nusantara, mulai sari Sabang sampai dengan Talaud dapat terpenuhi kebutuhan logistiknya.

"Kami berharap semua kapal ini (kapal perintis dan kapal ternak) dapat dioperasikan sebaik mungkin dengan tentunya mengutamakan keselamatan pelayaran," pungkas Budi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya