Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VII menerapkan digitalisasi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Sulawesi Utara (Sulut). Hal tersebut untuk meningkatkan layanan pada konsumen.
General Manager MOR VII, Werry Prayogi mengatakan, program digitalisasi SPBU bermanfaat bagi konsumen karena meningkatkan akurasi dalam penyaluran BBM. Melalui digitalisasi SPBU, jumlah BBM yang disalurkan melalui nozzle dicatat oleh sistem terkomputerisasi. Sehingga datanya lebih akurat dan handal.
Advertisement
Baca Juga
"Konsumen mendapat tingkat akurasi pembelian BBM yang lebih tinggi," kata Werry, di Jakarta, Selasa (18/12/2018).
Dia melanjutkan, sistem ini dapat memonitor penyaluran BBM melalui nozzle dengan mendekati waktu faktual (near real-time). Data penyaluran yang terkumpul di pusat data dapat menghasilkan beragam laporan analitik. Penghitungan dari penjualan BBM di setiap SPBU juga lebih cepat dan akurat.
Pertamina menargetkan digitalisasi diterapkan pada 413 SPBU di seluruh wilayah Sulawesi. Dari total tersebut, sebanyak 63 SPBU berlokasi di Provinsi Sulawesi Utara.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Lewat Aplikasi
Program digitalisasi SPBU ini juga akan disinergikan dengan aplikasi MyPertamina. Sehingga setiap transaksi yang tercatat dalam sistem, dapat otomatis dikonversikan menjadi poin loyalti. Konsumen kemudian dapat menukarkan poin tersebut dengan beragam hadiah maupun kenyamanan yang menarik.
"Program Digitalisasi SPBU dan MyPertamina juga salah satu bentuk dukungan Pertamina dalam program pemerintah Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT), melalui pembayaran digital," tandasnya.
Â
Advertisement