Stok Pupuk di Jawa Barat Dipastikan Aman hingga Awal 2019

Stok pupuk subsidi untuk memenuhi kebutuhan musim tanam di Jawa Barat dan Banten dipastikan aman hingga awal 2019.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 21 Des 2018, 20:15 WIB
Diterbitkan 21 Des 2018, 20:15 WIB
PT Pupuk Indonesia (Persero) merupakan produsen pupuk terbesar di Asia. (Dok Pupuk Indonesia)
PT Pupuk Indonesia (Persero) merupakan produsen pupuk terbesar di Asia. (Dok Pupuk Indonesia)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pupuk Indonesia (Persero) melalui anggota holding-nya Pupuk Kujang mengoptimalkan distribusi pupuk bersubsidi ke seluruh gudang lini III di Jawa Barat Banten, untuk memenuhi kebutuhan petani menjelang akhir tahun 2018. Pupuk Kujang memastikan stok pupuk bersubsidi sudah memenuhi gudang lini III tingkat kabupaten.

"Bisa dipastikan bahwa stok pupuk subsidi untuk memenuhi kebutuhan musim tanam di wilayah Jawa Barat Banten aman hingga awal tahun 2019," kata Direktur komersil PT Pupuk Kujang Rita Widayati dalam keterangannya, Jumat (21/12/2018).

Rita menjelaskan, sampai saat ini, stok urea untuk Jawa Barat dan Banten mencapai 119.178 ton atau 172 persen dari ketentuan sebesar 52.125 ton. Untuk NPK, stoknya mencapai 47.047 ton atau hamper tiga kali lipat dasri ketentuan sebesar 11.390 ton.

Sedangkan pupuk organik, stoknya mencapai 10.717 ton atau 173 persen dari ketentuan sebesar 6.164 ton. Sementara itu pencapaian realisasi penyerapan pupuk urea  bersubsidi di Jabar-Banten, sampai dengan 19 Desember 2018, mencapai 524.588 ton jumlah itu setara dengan 84 persen dibandingkan kebutuhan Dinas Pertanian sebanyak 621.700 ton.

Rita juga menambahkan selain memastikan stok pupuk Jawa Barat dan Banten, hingga saat ini stok pupuk untuk wilayah Karawang dsapat dipastikan juga aman yaitu stoknya mencapai 5.381 ton pupuk urea atau 107 persen dari ketentuan sebesar 5.024 ton. Sedangkan stok pupuk NPK sebanyak 22.377 ton dan 728  ton pupuk organk.

“Stok ini, sangat cukup. Bahkan bisa memenuhi kebutuhan petani sampai dengan awal tahun 2019” ujar Rita.

Dalam penyaluran pupuk bersubsidi di lapangan, Rita juga  mengatakan, pihaknya bekerjasama dengan stakeholder dan masyarakat yang aktif dalam monitoring penyaluran pupuk untuk sector tanaman pangan.

“Hal ini agar pupuk bisa sampai ke tangan petani dengan prinsip 6T (Tepat Tempat, Tepat Harga, Tepat Jumlah, Tepat Mutu, Tepat Jenis, Tepat Waktu). Kami berharap dengan komitmen bersama ini, untuk mengedepankan kepentingan petani, dan kelancaran penyaluran pupuk bersubsidi di daerah Jawa Barat & Banten” pungkas Rita.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya