Terjangan Tsunami Anyer Sebabkan 7 Hotel di Pesisir Banten Rusak

Bencana tsunami menerjang Pantai Anyer dan sekitarnya pada Sabtu (22/12/2018) malam.

oleh Septian Deny diperbarui 23 Des 2018, 11:34 WIB
Diterbitkan 23 Des 2018, 11:34 WIB
Penampakan genangan air di Tanjung Lesung pasca hantaman tsunami Anyer, Minggu 23 Desember 2018 (Liputan6.com/Google Earth)
Penampakan genangan air di Tanjung Lesung pasca hantaman tsunami Anyer, Minggu 23 Desember 2018 (Liputan6.com/Google Earth)
Liputan6.com, Jakarta Sebanyak tujuh hotel di wilayah pesisir barat Banten mengalami kerusakan akibat terjangan tsunami Anyer yang terjadi pada Sabtu, 22 Desember 2018 malam. Namun, belum diketahui berapa kerugian akibat kerusakan tersebut.
 
Ketua Harian PHRI Banten, Ashok Kumar, mengatakan dari data yang dihimpun sejauh ini, kerusakan yang terjadi masih sebatas kerusakan ringan. Belum ada hotel yang dilaporkan ambruk akibat kejadian tersebut.
 
 
 
"Kerusakan ada, seperti pagar (rusak) karena kedorong (air). Kita sedang data, ada yang kerusakan ringan, ada yang kolamnya masuk air laut," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Minggu (23/12/2018).
 
‎Sejauh ini, lanjut dia, ada sekitar enam-tujuh hotel yang dilaporkan mengalami kerusakan. Sementara untuk korban dari tamu hotel, Ashok masih enggan merinci lebih lanjut.
 
"Jumlah (total) belum ada, tapi kami melihat ada enam-tujuh hotel yang kena. Ada kena pagar, ada yang masuk air, tapi airnya sudah balik (surut) lagi," kata dia.
 
Selain yang rusak, ada juga hotel-hotel yang tidak terkena dampak dari tsunami ini. Hal ini karena air yang naik ke pesisir tidak merata ke semua wilayah.
 
"Hotel seperti Marbella, Jayakarta, Pisita, itu semua tidak apa-apa. Jadi, airnya yang bisa naik dia naik, tapi kalau enggak ya enggak apa-apa," tandas dia.
 

Ada Tsunami di Anyer, Banyak Tamu Hotel Pilih Pulang Lebih Awal

Ilustrasi tsunami
Ilustrasi (iStock)
Tsunami yang menerjang di pesisir Pantai Anyer, Pandeglang, dan wilayah sekitar sempat membuat panik tamu hotel di sekitar daerah terdampak. Namun, saat ini kondisi tersebut perlahan mulai kembali normal.
 
Ketua Harian PHRI Banten, Ashok Kumar, mengatakan saat air pasang masuk ke wilayah pesisir, memang sempat terjadi kepanikan. Bahkan, beberapa hotel telah mengungsikan tamunya ke tempat yang lebih aman.
 
 
"Memang sempat terjadi kepanikan. Kalau air itu datang, orang menjadi panik. Namun, juga ada juga yang diungsikan. Semua dilakukan," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Minggu (23/12/2018).
 
Dia menjelaskan, sejauh ini ada tamu hotel yang memilih untuk pulang lebih awal akibat kejadian tersebut. Tetapi banyak yang juga tetap melanjutkan kegiatannya di hotel tempatnya menginap.
 
"Ada yang memang pulang, itu kan tidak bisa kita tahan-tahan. Tapi banyak yang tetap di sini. Bahkan, ada yang baru akan datang, mereka telepon dulu kondisinya bagaimana. Dibilang tidak apa-apa, mereka datang," kata dia.
 
Sejauh ini, ucap Ashok, ada hotel yang terkena dampak tetapi ada hotel yang tidak terkena dampak tsunami. Dia pun berharap kondisi segera pulih dan kembali normal.
 
"Itu sebenarnya bukan tsunami, itu air pasang yang tinggi karena dampaknya tidak merata. Ada yang kena, ada yang tidak. Ada banyak hotel di Anyer yang enggak kena juga. Semua lagi himpun. Karena kalau merata pabrik-pabrik juga harusnya kena," tandas dia.
 
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya