Liputan6.com, Jakarta - Indonesia tengah mengembangkan kembali mobil listrik. Namun, nampaknya untuk memulai bangun industri ini tidakl mudah.
Direktur Utama (Dirut) PT Len Industri, Zakky Gamal Yasin mengatakan, sebenarnya ada cara bagaimana Indonesia lebih cepat dalam pengembangan mobil listrik ini. Tidak hanya pengembangan mobilnya, melainkan juga pengembangan industrinya secara keseluruhan.
Menurut dia, cara bekerja sama atau meniru dari negara-negara yang lebih maju dalam mobil listrik menjadi satu cara yang cukup efektif.
Advertisement
Baca Juga
"Kita kerja sama saja dengan mereka yang sudah lebih maju saja kemudian kita kembangkan di Indonesia. Tidak usah menjadi yang pertama di dunia, tapi jadi yang pertama di Indonesia saja dulu," kata dia kepada Liputan6.com seperti ditulis Minggu (30/12/2018).
Saat ini, Zakky menilai, ada dua negara yang bisa dijadikan referensi dalam pengembangan mobil listrik, yaitu Norwegia dan China. Norwegia, karena negara tersebut memiliki pengalaman lebih awal dalam pengembangan Electric Vehicle (EV). Sedangkan China, RI bisa belajar bagaimana memasarkan mobil listrik ini.
"Belajar dari dua negara ini banyak yang kita dapatkan. Mngkin dua negara ini kita harus banyak kerja sama. Dari situ kita coba bangun eksositemnya seperti apa," tambah Zakky.
Â
Perlu Dukungan Pemerintah
Baginya, pemerintah juga harus mendukung pengembangan industri ini secara total. Karena ia mengakui, selama ini mobil listrik tak dikembangkan lagi karena para pelaku industri takut akan jeratan hukum seperti yang dialami Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan.
Tak hanya itu, saat ini juga masih ada beberapa pihak yang mengusulkan untuk terlebih dahulu mengembangan mobil teknologi hybrid sebelum melangkah ke mobil listrik.
"Langsung saja lompat, kita sudah mampu kok dalam pengembangan mobil listrik. Kalau tidak begitu kita akan ketinggalan," pungkasnya. (Yas)
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Advertisement