Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan beberapa produsen otomotif seperti Hyundai, Toyota, dan Suzuki tertarik membangun pabrik mobil listrik di Indonesia.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (Ilmate)Â Kemenperin Harjanto mengatakan, saat ini produsen-produsen tersebut sedang dalam taraf penjajakan.
"Kayak pabrik Suzuki, Toyota, Hyundai. Kan mereka baru taraf penjajakan," kata dia, saat ditemui, di Kemenko Maritiman, Jakarta, Jumat (28/12/2018).
Advertisement
Meskipun demikian, Harjanto mengaku belum dapat mengungkapkan secara terperinci terkait rencana investasi tersebut, seperti besaran investasi maupun waktu persis investasi dilakukan.
Sebab, kebijakan investasi itu akan ditentukan oleh masing-masing perusahaan berdasarkan hasil penjajakan yang mereka lakukan. "Intinya mereka sudah ada willingness mau rencana investasi. Tapi kapannya ya tanya mereka lah, itu mereka," tegas Harjanto.
Sementara itu, kata dia, Peraturan Presiden (Perpres) saat ini, mobil listrik telah masuk tahap finalisasi. Perpres tersebut akan menjadi payung hukum bagi industri yang akan mengembangkan mobil listrik.
"(Target penerbitan Perpres) tanya sama Menko Kemaritiman, targetnya ini mau dirapatkan lagi Januari 2018," tandasnya.
Siapkan Regulasi Suara Mobil Listrik, Menhub: Ini untuk Keselamatan di Jalan
Keberadaan mobil atau motor listrik di Indonesia dipercaya bakal makin berkembang beberapa tahun mendatang. Namun, masih ada polemik terkait kendaraan ramah lingkungan ini, yaitu tidak adanya suara layaknya mobil atau motor konvensional.
Dijelaskan Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Budi Karya Sumadi, suara untuk mobil atau motor listrik ini, lebih untuk keselamatan di jalan raya. Namun, pihaknya sendiri belum mengetahui secara pasti, jalan keluarnya dari permasalahan senyapnya kendaraan listrik ini bagaimana.
"Tapi, saya pikir ini penting untuk dipikirkan. Karena, kan saya coba juga, dan memang senyap saja. Padahal, hal ini bisa saja terjadi di jalan raya," ujar Budi saat ditemui di JW Marriot, Kuningan, Jakarta Selatan, belum lama ini.
Baca Juga
Sebelumnya, melalui Direktur Sarana Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Sigit Irfansyah pernah menyatakan, jika mengenai minimnya suara pada kendaraan listrik, pemerintah bakal ikun andil dalam perumusan regulasinya.
"Terkait regulasi, biasanya mengenai suara, apakah (electric vehicle atau mobil listrik) harus ada suara atau tidak? Kalau ada suaranya akan seperti apa? Apakah harus seperti suara mesin yang beredar sekarang. Ini kami sesuaikan dengan mereka," jelas Sigit beberapa waktu lalu.
Advertisement