Kondisi Terkini Proyek Kelistrikan 35 Ribu MW

Pasokan listrik terpasang Indonesia sampai 2018 mencapai 62.600 MW.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 07 Jan 2019, 18:44 WIB
Diterbitkan 07 Jan 2019, 18:44 WIB
20160330- Progres Pembangun PLTP Unit 5 & 6 di Tompaso-Sulut-Faizal fanani
Ilustrasi Pembangkit Listrik. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan program kelistrikan‎ 35 ribu Mega Watt (MW) terus berjalan. Kondisi terkini, pembangkit listrik yang merupakan bagian proyek tersebut sudah beropersi 8 persen sampai 2018.

Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan, realisasi pembangunan pembangkit listrik program 35 ribu MW yang sudah beropersi mencapai 2.899 MW. Sementara pembangkit yang masih dalam tahap konstruksi mencapai18.207 MW atau sekitar 52 persen.

"Proyek Pembangkit listrik 35 ribu MW terus berjalan," kata Jonan, di Jakarta, Senin (7/1/2019).

Selain itu, sebesar 11.467 MW proyek pembangkit atau sekitar 32 persen sudah masuk penandatanganan perjanjian jual beli listrik (power purchase agreement/PPA) meski belum tahap konstruksi.

Sementara itu sekitar 1.683 MW atau 5 persen dalam tahap pengadaan dan sekitar 3 persen atau 954 MW dalam tahap perencanaan.

Sedangkan untuk daya pasok listrik Indonesia, kapasitas listrik terpasang Indonesia bertambah 1.600 Mega Watt (MW) sepanjang 2018. Ini seiring dengan beroperasinya pembangkit listrik baru yang merupakan bagian dari program kelistrikan 35 ribu MW, Percepatan kelistrikan (Fast Track Program/FTP) I dan II.

Jonan mengungkapkan, pasokan listrik terpasang Indonesia sampai 2018 mencapai 62.600 MW. Angka ini naik dari tahun lalu sebesar USD 61 ribu MW. Listrik terpasang Indonesia meningkat hampir 10 ribu MW sepanjangan dari 2014.

"‎Sejak 2014 pembangkit listrik bertambah kira-kira10 ribu MW," tandasnya.

Konsumsi Listrik Terus Meningkat, RI Menuju Negara Maju

PLN melaporkan, 36 rumah penduduk Desa Kwaebandan kini telah teraliri listrik yang bersumber dari pembangkit lsitrik tenaga air (Piko Hidro). Dok Kementerian BUMN.
Ilustrasi listrik. Dok Kementerian BUMN.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)‎ mencatat konsumsi listrik Indonesia pada 2018 sebesar 1.064 kilo Watt hour (kWh) per kapita. Capaian tersebut mengalami peningkatan.
 
Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan, konsumsi listrik Indonesia terus meningkat dalam lima tahun, sejak 2014‎ sebesar 878 kWh per kapita, kemudian di 2015 sebesar 918 kWh per kapita, 2016 sebesar 956 kWh per kapita. Angkanya naik lagi di 2017 sebesar 1.012 kWh per kapita dan 2018 sebesar 1.064 kWh per kapita.
 
"Konsumsi listrik Indonesia terus meningkat, di 2018 tercatat 1.064 kWh per kapita‎," kata Jonan, di Jakarta, Sabtu (5/1/2019).
 
Menurut Jonan, meningkatnya konsumsi listrik per kapita menandakan Indonesia menuju tren konsumsi negara maju. Hal tersebut ditandai dengan‎ bertambahnya konsumen listrik dari kalangan bisnis dan industri.
 
"Konsumsi listrik terus meningkat seiring peningkatan akses elektrifikasi‎ dan pertumbuhan ekonomi," ujarnya.
 
Sedangkan untuk daya pasok listrik Indonesia, kapasitas listrik terpasang Indonesia bertambah 1.600 Mega Watt (MW) sepanjang 2018, seiring dengan beroperasinya pembangkit listrik baru.
 
Jonan mengungkapkan, pasokan listrik terpasang Indonesia sampai 2018 mencapai 62.600 MW, naik dari tahun lalu sebesar USD 61 ribu MW. Listrik terpasang Indonesia meningkat hampir 10 ribu MW sepanjangan dari 2014.
 
"‎Sejak 2014 pembangkit listrik bertambah kira-kira10 ribu MW," tandasnya.‎
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya