Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menyatakan, program Bahan Bakar Minyak (BBM) Satu Harga yang saat ini sudah menjangkau 131 titik wilayah yang sulit dijangkau, merupakan perwujudan dari sila kelima dari Pancasila yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Jonan mengatakan, menerapkan harga BBM yang sama diseluruh Indonesia merupakan amanah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang terus diupayakan, untuk diwujudkan agar seluruh masyarakat Indonesia dimanapun berada dapat merasakan harga BBM yang sama.
"Apa yang sudah dilakukan Pemerintah sejak empat tahun berjalan di sektor energi Dan Sumber Daya Mineral, saya baru separuh, sebelumnya ada pendahulu saya yang memimpin Kementerian ini, arahan Bapak Presiden empat tahun lalu sampai sekarang sama, yaitu semangat untuk menerapkan keadilan sosial. Jadi sila kelima ini menjadi sangat penting untuk semua kegiatan ekonomi," kata Jonan,dikutip dari situs resmi Kementerian ESDM, di Jakarta, Selasa (22/1/2019).
Advertisement
Baca Juga
Menurut Jonan, program tersebut akan terus diupayakan untuk terus diwujudkan, Pemerintah akan berusaha sebaik mungkin menjadikan sektor ESDM, ini sesuai dengan harapan Jokowi yaitu harus berkeadilan.
Dia mengakui, mewujudkan kebijakan BBM Satu Harga ini merupakan satu perjuangan yang berat, bahkan operator penyalur BBM sempat menyatakan, program ini suatu yang tidak mungkin dilaksanakan, mengingat biaya transportasinya ke daerah-daerah Papua dan pedalaman itu besar sekali.
Saat operator menanyakan hal tersebut Jonan menjelaskan, "saya tidak menugaskan operator itu berjualan atau berbisnis di daerah-daerah yang sulit, tapikan seluruh Indonesia, jadi kalau seluruh Indonesia mestinya ada pemahaman bahwa ini adalah pasar yang utuh, dan kebijakan ini akan membuka pasar yang baru yang memerlukan investasi awal" imbuhnya.
Menurut Jonan, sebagai negara yang berbhineka sangatlah tidak elok jika meninggalkan sesama saudara dalam kesulitan, serta pentingnya menerapkan harga BBM yang terjangkau masyarakat.
"Ini negara yang berbhineka, Kita tidak boleh meninggalkan satu anak bangsapun yang tidak mendapatkan kesempatan yang sama. Ketersediaan energi itu penting, yang tidak kalah penting adalah affordability (keterjangkauan), masyarakat harus mampu membeli, karena kalau tersedia tapi tidak mampu membeli sama dengan tidak tersedia,"tandasnya.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
BBM Satu Harga Telah Tersedia di 131 Wilayah Terpencil
Sebelumnya, sebanyak 131 titik lembaga penyalur penyedia BBM sudah dapat melayani distribusi jenis Premium dan Solar satu harga (BBM Satu Harga) di Indonesia.
Pelayanan dan distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium dan Solar di lembaga penyalur diantaranya sudah menjangkau Kalimantan Barat (Kabupaten Sanggau dan Pesisir Barat) dan Lampung (Kabupaten Lampung Barat).
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (SPBKB) Sukau di Lampung dan SPBKB Ngambur dan Toba di Kalimantan Barat secara resmi melayani BBM Satu Harga telah beroperasi sejak akhir Desember 2018, melengkapi 131 titik lembaga penyalur penyedia BBM Satu Harga di Indonesia.
Ketiga lembaga penyalur tersebut didirikan oleh PT AKR Corporindo Tbk yang dikhususkan untuk wilayah terdepan, terluar dan tertinggal (3T).Â
BACA JUGA
Dari 131 titik BBM Satu Harga yang terbangun akhir 2018, sebanyak 9 lembaga penyalur dibangun oleh PT AKR Corporindo dan sisanya dibangun oleh PT Pertamina.
"Targetnya 160 titik di pertengahan 2019. Mudah-mudahan di pertengahan 2019 bisa mencapai 160 titik. Kami menugaskan Kepala BPH Migas untuk memonitor pembangunannya," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan dalam keterangan tertulis, Minggu (6/1/2019).
Sementara itu, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Djoko Siswanto mengatakan munculnya SPBKB di tiga lokasi tadi diharapkan mempermudah masyarakat mendapatkan akses BBM yang terjangkau.
"Keberadaan SPBKB ini diharapkan dapat memudahkan masyarakat memperoleh BBM Solar seharga Rp 5.150 per liter, sesuai dengan yang ditetapkan Pemerintah. Di sini juga tersedia bensin AKRA 92," ujar Djoko.
Advertisement