Ini Kunci Perangi Pembajakan Film di Indonesia

Country Manager Viu Indonesia, Varun Mehta, mengakui bahwa amat sulit untuk memberantas peredaran konten film ilegal di Indonesia.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Mar 2019, 17:45 WIB
Diterbitkan 06 Mar 2019, 17:45 WIB
5 Hal Menyehatkan Sambil Nonton TV
Mulai dari kesehatan gigi hingga jaga postur tubuh.

Liputan6.com, Jakarta - Country Manager Viu Indonesia, Varun Mehta, mengakui bahwa amat sulit untuk memberantas peredaran konten film ilegal di Indonesia.

"Impossible to do something about it. Karena kita bisa bantu beri tahu di tempat ini ada pembajakan, tapi itu berhenti ada satu lagi yang membangun. Bagaimana caranya kita bisa setop semua," kata dia, saat ditemui, di Kompleks Kampus IKJ, Jakarta, Rabu (6/3/2019).

Menurut dia, hal yang mesti dilakukan adalah melalui edukasi pada masyarakat akan pentingnya berpindah dari kebiasaan menonton konten bajakan menuju kebiasaan baru, yaitu menonton konten yang legal.

"Masalahnya bukan itu. Masalahnya sampai sekarang penonton Indonesia bayar untuk konten tapi mereka belum tahu mereka bayar untuk konten itu," ungkapnya.

"Seperti kalau orang beli DVD di mal, mereka spend Rp 15.000 naik ojek ke mal, nanti bayar Rp 7.000 untuk DVD, nanti ada Rp 15.000 lagi untuk pulang. Itu mereka bayar, yang hitungannya adalah Rp 7.000 dibandingkan dengan Rp 50.000 di bioskop," imbuhnya.

Langkah yang akan terus dilakukan pihaknya adalah memberikannya edukasi akan pentingnya menonton konten legal. "Orang harus mengerti bahwa mereka sudah. Mereka harus berubah ke legal," jelasnya.

Edukasi yang kerap dilakukan kepada masyarakat, yakni jika masyarakat menonton film lewat platform nonton film legal, seperti Viu, maka hasil yang didapat akan digunakan lagi untuk pengembangan ekosistem perfilman Indonesia.

Dengan begitu, akan ada makin banyak sineas dan film-film baru yang tentunya akan memanjakan penonton sendiri.

"Kita bantu untuk legal konten. Kalau ada penonton yang bantu di legal konten, kita bisa invest lebih baik di pasar Indonesia untuk lebih baik di pasar Indonesia. Kita bisa funding lebih besar untuk inisiatif atau program tapi sampai situ, kalau duitnya tidak masuk ke platform yang bantu buat sustainable content mungkin mereka bisa invest," ujarnya.

"Kita lihat bahwa behavior tidak sulit, tapi sampai sekarang orang-orang di desa belum tahu mana yang legal mana yang tidak. Itu inisiatif dari kita dimana kita akan edukasi pelanggan ini adalah yang ilegal. Ayo bantu kita untuk naikin konten legal," tandasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Viu Gandeng Bekraf Kembangkan Ekosistem Film Indonesia

Viu, dan Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (BEKRAF) menandatangani Memorandum of Understanding (MOU) untuk mangeksplorasi koIaborasi melalui inisiatif yang disebut 'Filmpreneur'.
Viu, dan Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (BEKRAF) menandatangani Memorandum of Understanding (MOU) untuk mangeksplorasi koIaborasi melalui inisiatif yang disebut 'Filmpreneur'.

Layanan video OTT (over-the-top) terkemuka, Viu, dan Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf) menandatangani Memorandum of Understanding (MOU) untuk mangeksplorasi koIaborasi melalui inisiatif yang disebut 'Filmpreneur'.

Kepala Bekraf, Triawan Munaf, mengatakan bahwa 'Filmpreneur' akan berfokus pada upaya untuk mendukung dan mengembangkan ekosistem film Indonesia.

"Bekraf percaya bahwa kolaborasi dengan para pemimpin industri, seperti Viu, sangat penting. Program Viu sejalan dengan Akatara Bekraf," kata dia, dalam Konferensi Pers, di Kantor Bekraf, Jakarta, Senin (25/2/2019). 

Kolaborasi ini akan diwujudkan melalui sinergi di beberapa program Viu, yang meliputi, Viu Pitching Forum (VPF). VPF merupakan acara Viu tahunan di Indonesia, yang didedikasikan untuk memfasilitasi ide cerita dari para profesional perfilman Indonesia untuk diproduksi sebagai Viu Originals, yang kemudian akan dipamerkan di panggung global.

Selain itu, ada pula Viu Shorts!, festival film pendek tahunan Viu yang merayakan semangat keberagaman Indonesia. Program ini difokuskan untuk mengarahkan minat dan bakat anak muda Indonesia ke arah bisnis perfilman sejak usia dini.

Sementara itu ada juga program Bekraf Akatara, sebuah kegiatan forum pembiayaan dan investasi untuk perfilman Indonesia berskala nasional.

"Melalui Viu Pitching Forum dan Viu Shorts. Viu telah menunjukkan komitmen yang sangat kuat untuk mengembangkan ekosistem kreatif Indonesia dan memungkinkan anak-anak bangsa siap tampil dan bersaing di panggung internasional melalui platform dan jangkauan global mereka. Dengan Visi sinergis untuk mengembangkan ekosistem film Indonesia, kami sangat senang dapat bekerja sama dengan Viu," jelas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya