Sandiaga Uno Bakal Turunkan 2 Juta Pengangguran dalam 5 Tahun

Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno‎ menargetkan mampu menurunkan jumlah pengangguran sebanyak 2 juta dalam 5 tahun masa pemerintahan.

oleh Septian Deny diperbarui 17 Mar 2019, 21:37 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2019, 21:37 WIB
Debat Cawapres 2019
Debat Cawapres 2019 antara Ma'ruf Amin dengan Sandiaga Uno. (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 02 Sandiaga Uno‎ menargetkan mampu menurunkan jumlah pengangguran sebanyak 2 juta dalam 5 tahun masa pemerintahan. Salah satunya melalui program Rumah Siap Kerja yang baru saja diluncurkan.

Sandi mengatakan, usai diluncurkan, banyak anak-anak muda yang datang dan menyampaikan inginannya agar bisa mendapatkan pelatihan di berbagai bidang.

"Kemarin saya datang, ada yang menginginkan bisa desain grafis, mengasah keterampilannya berbahasa Inggris. Ini sebuah masa depan yang Prabowo Sandi yakini akan mengikis jumlah pengangguran di usia muda sebanyak 2 juta dalam 5 tahun kami memerintah. Dan kami yakin Indonesia menang, adil, makmur di bawah Prabowo-Sandi," ujar dia di Jakarta, Minggu (17/3/2019).

Sandi menyatakan, pihaknya juga akan menggandeng dunia usaha dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk ikut melatih para generasi muda Indonesia.‎‎"Bagaimana kita akan rekrut dunia usaha, perusahaan BUMN yang akan kita berikan insentif mereka untuk menawarkan program magang kepada para anak-anak muda yang datang di Rumah Siap Kerja," kata dia.

Program ini, lanjut Sandiaga Uno, tidak hanya ada diperkotaan, tetapi juga di pedesaan. Sehingga bisa dirasakan oleh semua generasi muda.

"Kita akan hadirkan di tiap kecamatan hingga tingkat desa. Mereka akan mendapatkan keterampilan yang dibutuhkan oleh revolusi industri 4.0," tandas dia.

Ma'ruf Amin Janji Bersama Jokowi akan Terbitkan 3 Kartu Sakti

Ekspresi Jokowi - Ma'ruf Amin Saat Mengikuti Debat Perdana
Capres dan Cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin saat Debat Capres Pilpres 2019 pertama di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1). Debat perdana ini mengangkat tema hukum, hak asasi manusia, terorisme, dan korupsi. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Calon Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) Ma'ruf Amin berencana mengeluarkan 3 kartu demi memberikan kesejahteraan bagi rakyat Indonesia. Ketiga kartu tersebut, yakni Kartu KIP, kartu sembako murah dan kartu kerja.

"Kami bertekad memperbesar manfaat dan maslahat, akan mengeluarkan 3 kartu. Kartu KIP kuliah, kartu sembako murah dan kartu pekerjaan," jelas Ma'ruf Amin saat Debat Cawapres di Jakarta, Minggu (17/3/2019).

Dia menuturkan jika ketiga kartu ini memiliki fungsi masing-masing. Seperti kartu KIP diberikan agar anak miskin bisa kuliah. Kemudian kartu sembako agar kaum ibu bisa berbelanja sembako dengan murah. Sedangkan kartu tenaga kerja untuk memudahkan masyarakat mendapatkan kerja.

"Pemerintah menyiapkan tempat latihan dan kursus secara gratis. Di mana bangsa harus dibangun dengan akhlak mulia. Kami Jokowi maruf siap mengemban amanah agar bangsa menuju Indonesia maju," tegas dia.

Dia awal pemaparan, dia mengatakan jika visi Jokowi-Ma'ruf adalah menjadikan Indonesia maju dengan kunci pada manusia Indonesia yang sehat, cerdas, produktif dan berakhlak mulia.

Ma'ruf memastikan akan melakukan banyak hal sebab kerja Pemerintahan Joko Widodo belum selesai. "Akan lanjutkan ikhtiar untuk membangun dan melindungi segenap bangsa Indonesia untuk menjadikan kehidupan mereka lebih sejahtera dan maslahat. Pemimpin harus bangun kemaslahatan untuk rakyat. Jadi JKN akan lanjut," jelas dia.

Dia pun meminta generasi muda untuk tidak takut bermimpi dan memiliki cita-cita. Para orang tua tak perlu khawatir karena dipastikan negara akan hadir memenuhi kewajiban.

Debat ketiga Pilpres 2019 digelar di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/3/2019). Debat kali ini hanya menampilkan calon wakil presiden (cawapres), Ma'ruf Amin dan Sandiaga Uno.

Pada debat Cawapres ini, tema yang diangkat soal Pendidikan, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Sosial, dan Kebudayaan. Tak seperti dua debat sebelumnya, pada debat cawapres ada beberapa perbedaan.

Hal ini memang sengaja dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk memperbaiki kekurangan pada debat-debat sebelumnya. Salah satunya adalah pembentukan Komite Damai yang baru muncul pada debat ketiga Pilpres 2019 nanti.

Selain itu, format debat juga berubah dan jumlah penonton yang hadir berkurang.

 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya