Puncak Arus Balik Lebaran 2019 Diprediksi 8 dan 9 Juni

Saat ini Kemenhub bersama-sama dengan Korlantas Polri dan pihak-pihak terkait lainnya tengah menyiapkan strategi penanganan pada arus balik Lebaran.

oleh Bawono Yadika diperbarui 03 Jun 2019, 16:15 WIB
Diterbitkan 03 Jun 2019, 16:15 WIB
Pantauan Udara, H-2 Lebaran Gerbang Tol Cikarang Utama Lengang
Pantauan udara bersama Whitesky Aviation kondisi lalu lintas terpantau lengang di Gerbang Tol Cikarang Utama, Jawa Barat, Senin (2/6/2019). Jumlah kendaraan yang terpantau pun dapat dikatakan sepi untuk momentum arus mudik Lebaran. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Puncak arus balik kendaraan yang mengarah ke Jakarta diprediksi akan terjadi pada tanggal 8 dan 9 Juni 2019. Sistem satu arah juga akan diberlakukan pada arus balik nanti.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, rentang waktu arus balik tahun ini lebih pendek dari pada saat arus mudik. Untuk itu, Budi Karya mengimbau agar masyarakat dapat merencanakan perjalanan dengan baik untuk melakukan perjalanan pada arus balik, agar tidak terjadi penumpukan di satu waktu tertentu.

“Jeda hari sisa cuti bersama dengan waktu masuk kerja karyawan setelah Lebaran sangat sempit. Untuk itu kami menyarankan kalau pulang itu sebaiknya tanggal 6,7 atau 10 Juni karena tanggal 8 dan 9 Juni itu akan puncak sekali. Bisa dibayangkan kepadatannya karena pada waktu arus mudik ada waktu 8 hari, sementara untuk arus baliknya hanya 4 atau 5 hari,” kata Budi Karya dalam keterangan tertulis, Senin (3/6/2019).

Saat ini Kemenhub bersama-sama dengan Korlantas Polri dan pihak-pihak terkait lainnya tengah menyiapkan strategi penanganan pada arus balik Lebaran.

Sementara itu pada hari ini, Senin (3/6) atau H-2 jelang Lebaran, rekayasa arus lalu lintas dengan penerapan one way di ruas tol Jakarta-Cikampek mulai KM 70 hingga KM 414 GT Kalikangkung masih diberlakukan hingga Senin (3/6) ini, yang semula hanya diberlakukan hingga Minggu (2/6).

Budi Karya menyebut sistem ini efektif guna mengurai kepadatan lalu lintas yang masih terjadi hingga H-2 Lebaran. Akan tetapi menurutnya, penerapan one way ini akan bersifat situasional dan dinamis. Jika arus lalu lintas lancar maka rencananya sistem ini tidak berlaku hingga pukul 21.00 seperti biasanya.

One way sejauh ini sampai tadi pagi itu berlangsung baik, dan ini menyelesaikan masalah. Hari ini kita akan mengurangi jumlah dari one way yang tadinya sampai jam 9 malam. Kemungkinan kalau tidak ada suatu load yang terlalu banyak, kita akan jadikan 2 arah (contra flow). Hari ini kita excercise,” jelasnya.

Rencananya pada arus balik ini juga akan diberlakuan sistem one way mulai 8 sampai dengan 10 Juni 2019 dimulai dari KM 189 di ruas Tol Palimanan sampai KM 70 di Gerbang Tol Cikampek Utama atau Cikatama.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Sistem Satu Arah Kembali Berlaku di Tol Cikampek pada Hari Ini

Tol Cipali Berlakukan Sistem Satu Arah
Kendaraan melintas di ruas tol yg diberlakukan satu arah atau one way di Tol Cipali, Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (1/6/2019). Sistem satu arah di Tol Trans Jawa dimulai dari Cikampek hingga Brebes Barat. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

PT Jasa Marga (Persero) Tbk kembali memberlakukan rekayasa lalu lintas satu arah (one way) pada Senin (3/6/2019) ini, sejak pukul 06.25 WIB.

Rekayasa berlaku dari Km 70 Gerbang Tol (GT) Cikampek Utama Jalan Tol Jakarta-Cikampek sampai dengan Km 414 GT Kalikangkung Jalan Tol Batang-Semarang. 

 

Corporate Communications Department Head‎ Jasa Marga Irra Susiyanti mengatakan,‎ pemberlakuan one way di hari keempat ini juga maju lebih awal dari rencana sebelumnya pukul 09.00 WIB. 

"Pemberlakuan ini diputuskan dengan memastikan lajur sebaliknya yaitu arah Jakarta telah steril sehingga tidak ada pengguna jalan yang terjebak dalam perjalanan ke Jakarta," ujar dia di Jakarta, Senin (3/6/2019).

Jasa Marga mengimbau kendaraan bus dan non golongan I serta pengguna jalan jarak dekat untuk tetap menggunakan jalur normal.

"Tetap hati-hati berkendara, perhatikan rambu-rambu dan arahan petugas di lapangan. Pastikan kecukupan saldo uang elektronik dan BBM sebelum memasuki jalan tol agar perjalanan lebih nyaman," tandas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya