Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengecek arus penyeberangan dari pelabuhan Kali Adem, Muara Angke, Jakarta Utara. Budi yang tiba di lokasi sekitar pukul 07.15 langsung mengecek ke pelabuhan.
Di sela-sela kunjungan, Budi bahkan langsung turun tangan mengecek kelaikan kapal untuk melakukan penyeberangan. Salah satu yang dia periksa adalah manifes kapal.
"Manifes (kapal) kamu ada enggak? Yang kemarin ada enggak," kata dia, kepada salah seorang awak kapal di pelabuhan Kali Adem, Jumat (7/6/2019).
Advertisement
Baca Juga
Berbagai kelengkapan perjalanan pun dia periksa. Dari dokumen kapal hingga SPB (Surat Persetujuan Berlayar) tidak luput dari perhatian Mantan Dirut Angkasa Pura II ini. Sertifikat nahkoda pun diperiksa oleh dia.
"Dokumen kapal mana? Jadi kapal sudah mau berangkat saya lihat. Surat kapal kamu mana," ujarnya.
Pantauan Merdeka.com, pelabuhan kali Adem memang dipadati penumpang maupun penumpang. Kepadatan tersebut, kata Budi menjadi perhatian serius pemerintah.
"Saya lihat penumpang luar biasa banyak. Kita lakukan ramp check. Kita juga mau memastikan manifes. Kapal kan punya jumlah penumpang maksimal. Itu kami kontrol," tandasnya.
Reporter: Wilfridus Setu Embu
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Ke Terminal Kampung Rambutan, Menhub Makan Siang Bareng Sopir dan Kondektur
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau keberangkatan penumpang mudik dari Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur pada Kamis ini. Dalam kesempatan tersebut, dia mengunjungi satu persatu kelengkapan terminal mulai dari pembelian tiket hingga Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA).
Selain itu, Budi Karya juga mengajak beberapa sopir bus dan kondektur untuk makan siang bersama. Para supir menceritakan penghasilan mereka naik saat musim mudik Lebaran.
"Secara umum saya senang, memang hari Lebaran ini bagi pengemudi, saya sebut pahlawan transportasi. Kenapa, di tengah kita senang-senang mereka mengemudi. Kalau mereka tidak bekerja pasti kita punya problem besar," ujarnya di lokasi, Kamis, 6 Juni 2019.
"Oleh karena itu, saya ajak beberapa makan siang untuk menangkap aspirasi mereka. Apa yang mereka sampaikan, satu penghasilan mereka lumayan. Dia dapat Rp 200.000-250.000. Jadi mereka dapat di atas UMR," sambungnya.
Budi juga mendapat keluhan dari sopir bus, selama puncak Lebaran terdapat kemacetan di beberapa titik. Meski demikian, para supir memahami hal tersebut terjadi karena adanya peningkatan pengguna jalan Bandung-Jakarta dan sebaliknya.
"Di saat hari pertama kedua, lalu lintas agak sedikit macet tapi mereka paham karena lalulintas dari Jakarta-Bandung, Bandung-Jakarta tujuannya tidak beraturan," tandasnya.
Advertisement
Menhub Sebut Mudik Lebaran 2019 Lancar
Sebelumnya, penyelenggaraan arus mudik 2019 bisa dikatakan berjalan lebih lancar dibandingkan tahun sebelumnya.
Ini menunjukkan pembangunan infrastruktur yang menghubungkan kota ke kota baik di Jawa maupun Sumatera dan penyiapan strategi-strategi berhasil mengurai kemacetan.
"Tahun 2019 merupakan suatu pembuktikan bahwa pembangunan infrastruktur sangat berguna bagi masyarakat dari kota ke kota. Terbukti perjalanan mudik tahun ini dari Jakarta ke Semarang enam jam, Jakarta ke Solo 8 jam, Jakarta ke Surabaya kurang dari 10 jam. Hal yang sangat menggembirakan terutama bagi pemudik. Masyarakat puas karena mudik tahun ini lancar," tutur Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, seperti dikutip dari laman Antara, Rabu 5 Juni 2019.
Tidak hanya melalui segi infrastruktur, keberhasilan penyelenggaraan mudik 2019 juga merupakan kerja sama yang baik antarpemangku kepentingan.
"Saya mengapresiasi kerja sama pemerintah pusat dengan Polri, pemda yang turut membantu kelancaran mudik. Mereka bekerja dengan baik seperti tidak terjadi kemacetan di pasar tumpah, bahkan wilayah yang biasanya macet, kemarin ini lancar.
Dalam kesempatan itu, Budi juga mengimbau pemudik untuk kembali ke Jakarta pada 6-7 Juni 2019.
"Puncak arus balik diprediksi pada 8 dan 9 Juni, karenanya saya menganjurkan para pemudik untuk kembali ke Jakarta pada 6 atau 7 Juni," tutur dia.
Mengenai angka kecelakaan, Budi menuturkan, kecelakaan lalu lintas turun sekitar 60 persen pada arus mudik 2019. Angka ini cukup menggembirakan, mengingat aspek keselamatan dapat ditingkatkan dalam perjalanan mudik 2019.
"Ada suatu data yang signifikan, yaitu angka kecelakaan menurun drastis mencapai 60 persen dibandingkan tahun lalu. Artinya isu-isu yang telah kita upayakan agar mudik berjalan lancar dan keamanan itu berhasil," ujar dia.