Liputan6.com, Jakarta - JAS Airport Services (JAS) mulai menangani penerbangan terjadwal Cargolux dengan rute Luxembourg-Jakarta sebanyak satu kali seminggu yaitu setiap Senin. Cargolux merupakan maskapai kargo Eropa pertama yang memasuki Indonesia.
Cargolux melakukan terbang perdana dan tiba di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Senin 24 Juni 2019, siang dan disambut dengan water salute. Selanjutnya, JAS akan melakukan proses loading dan unloading pesawat freighter Boeing 747F yang membawa total kargo seberat 77,395 ton, mengangkut 25 ekor kuda dan berbagai suku cadang.
Sigurdardottir Moa, Head Corporate Communications Cargolux mengemukakan alasan mengapa mereka bermitra dengan JAS. Di antaranya adalah pengalaman JAS selama 35 tahun lebih dalam menangani ground dan cargo handling berbagai pesawat freighter. JAS juga memiliki sertifikasi ISAGO (IATA Safety Audit for Ground Operations) dan sertifikat RA3 yang sesuai aturan Uni Eropa.
Advertisement
Baca Juga
"Sebelumnya, JAS telah sukses menangani pesawat charter kami ke Jakarta sebanyak 4 kali terkait Asian Games 2018. Saat itu kami mengangkut banyak kuda. Fasilitas gudang JAS juga lengkap," kata Sigurdardottir Moa di Jakarta, Senin (24/6/2019).
Faktanya, gudang JAS memang dilengkapi dengan pemantauan CCTV, fasilitas penanganan cepat (rush handling), ruang dingin (cold storage), strong room, penyimpanan barang berbahaya, ruang hewan (pet shelter), dual X-Ray dan asuransi kargo. Bahkan JAS juga memiliki aplikasi Playstore yaitu JAS Cargo Apps untuk memudahkan pelanggan memantau pengiriman barang.
Sigurdardottir Moa kembali menjelaskan bahwa Jakarta telah menjadi tujuan ke-16 dari jaringan Asia Pasifik (APAC) Cargolux karena Jakarta dianggap sebagai salah satu pintu gerbang utama untuk produk-produk Eropa yang ditujukan untuk pasar ASEAN. Cargolux memiliki jaringan seluruh dunia yang mencakup lebih dari 75 tujuan.
"Sebelumnya kargo diangkut melalui jaringan kami di Malaysia atau Singapura. Dengan meningkatnya permintaan dari para pelanggan di Jakarta, kami percaya ini adalah waktu yang tepat untuk melakukan ekspansi jaringan ke Jakarta," kata dia.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Selanjutnya
Sementara itu Presiden Direktur JAS Airport Services Adji Gunawan mengungkapkan kebanggaannya telah terpilih sebagai mitra Cargolux yang juga merupakan anggota Asosiasi Maskapai Eropa (AEA) dan Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA).
“Ini merupakan kontrak bisnis pertama yang diraih JAS di tahun 2019. Suatu kebanggaan bagi kami dapat terpilih dalam memberikan layanan ramp dan cargo handling bagi maskapai kargo terbesar Eropa ini. Sudah menjadi komitmen JAS dari dulu untuk terus dapat berkontribusi dalam dunia logistik di Indonesia, " jelas Adji.
Menjadi maskapai satu-satunya yang terbang antara Eropa dan Indonesia, Cargolux bisa mengangkut kargo sampai 200-300 ton per bulan.
Komoditas kargo impor biasanya meliputi peralatan minyak dan gas, mesin dan suku cadang, barang berbahaya, hewan hidup, bahan baku, bahan mudah rusak, pakaian serta kargo konsolidasi. Sedangkan untuk kargo ekspor, Cargolux mengangkut mesin pesawat terbang, mesin industri, pakaian, alas kaki, farmasi serta peralatan minyak dan gas.
Advertisement
Tarif Kargo Pesawat Naik, E-commerce Paling Terdampak
Maskapai Penerbangan menaikkan tarif Surat Muatan Udara (SMU) secara bertahap sejak pertengahan tahun lalu yang kemudian berdampak pada kenaikan biaya kargo. Tidak tanggung-tanggung biaya kargo mencapai kenaikan 300 persen jika dihitung sejak pertengahan tahun lalu.
Ketua Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres Indonesia (Asperindo) Muhammad Feriadi mengatakan, e-commerce atau perdagangan secara elektronik merasakan dampak yang paling besar. Sebab, harga jual barang bisa jadi sama dengan ongkos kirim ke daerah tujuan.
"Sekarang ini mungkin kebanyakan perusahan anggota melayani barang-barang yang dijual melalu e-commerce. Jadi yang ada individual seller itu menjual melalui sosial media instagram, fb, mereka jual langsung," ujar Feriadi di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (6/2/2019).
"Ada juga seller yang menjual produknya melalui market place. Dan dari mana pun atau kemana pun mereka jual produk-produk ini kan harus dikirim. Nah biaya kirimnya ini jadi beban," lanjut dia.
Sejauh ini, kata Feriadi, besaran kenaikan pengiriman barang ataupun paket dilakukan beragam sesuai dengan kebijakan perusahaan pengirim barang[ logistik]( 3697469 "") ekspres. Asperindo sendiri telah mengimbau seluruh perusahaan menyesuaikan ongkos kirim barang agar terjadi persaingan sehat.
"Kita juga sudah sampaikan bahawa kita mendorong perusahaan anggota yang selama ini banyak melakukan pengiriman via udara mengalihkan menggunakan jalur darat. Kami juga merekomendasikan kepada perusahaan anggota yang selama ini kirim melalui udara untuk melakukan penyesuaian. Karena kalau tidak dilakukan tentu ini akan memberikan kendala yang berat bagi kita," jelasnya.